Share

JEMBER – Wilayah pesisir selatan Puger Kabupaten Jember yang dikenal sebagai daerah penghasil ikan, tak lantas menjamin baiknya tingkat gizi masyarakatnya. Hal ini terbukti dari angka stunting yang masih tinggi di Kecamatan Puger. Oleh karena itu, program sosialisasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Nur Yasin juga diselenggarakan di Aula UPTD Kecamatan Puger.

Sosialisasi bertema Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana) ini terus berlangsung pada Jumat (27/8/2021).

Nur Yasin kepada menjelaskan, persoalan stunting bukan semata-mata karena kemiskinan. Menjadi ironis jika angka stunting di wilayah pesisir lebih besar dibandingkan daerah lain. Mengingat, wilayah pesisir banyak menghasilkan ikan yang merupakan makanan paling baik untuk mengatasi stunting. Sehingga melalui sosialisasi kali ini, pihaknya ingin menyadarkan masyarakat bahwa makanan bergizi tidak selalu mahal. Namun bisa memanfaatkan dengan baik yang ada di sekitarnya. Dengan mengetahui kandungan yang ada dalam makanan, maka masyarakat dapat menakar dengan tepat menyesuaikan kebutuhan tubuh.

Selain itu menurut Nur Yasin, tingginya pernikahan dini juga turut andil mempengaruhi tingkat stunting. Maka diperlukan pendekatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait konsekuensinya serta mencegah pernikahan dini. Diharapkan masyarakat juga lebih peduli terhadap tumbuh kembang dan angka stunting bisa menurun.

Baca Juga : Ungkap Kasus Pencurian Toko di Panji, Jatanras Polres Situbondo Tangkap Satu Pelaku  

Dikonfirmasi bersamaan, Plt Kepala DP3AKB Kabupaten Jember, Suprihandoko yang turut hadir dalam sosialisasi ini menyampaikan, edukasi pencegahan stunting bukan hanya perlu disampaikan keluarga yang telah memiliki anak di bawah 2 tahun. Namun juga pada keluarga di usia subur atau yang masih dimungkinkan hamil.

Suprihandoko melanjutkan, prioritas lainnya adalah menyiapkan masyarakat berusia muda yang ingin melakukan pernikahan. Mereka harus tahu betul ilmu pengetahuan seputar kehidupan berkeluarga hingga life skill yang bisa mendatangkan rezeki untuk kesejahteraan ekonominya. Sebagai upaya preventif pernikahan dini, pihaknya akan membuka pusat informasi konseling di setiap desa. Nantinya akan dibentuk duta genre yang bertanggungjawab memberikan edukasi kepada calon pasangan yang ingin menikah. (abr)