Share

BONDOWOSO – Pj Bupati Bambang Soekwanto geram saat melakukan sidak gas elpigi 3 kilogram di agen PT Inti Petama Energi, di Desa Tangsil Kulon, Kecamatan Tenggarang, pada Sabtu (6/4/2024).

Pasalnya, saat dialog dengan pekerja disebutkan bahwa gas melon di tempatnya kosong.

Namun, saat Pj Bupati Bambang Soekwanto meninjau mobil pengangkut justru ditemukan ratusan gas melon masih terisi penuh dengan segel.

“Ini ada, kenapa tadi bilang kosong?,” katanya penuh kekecewaan.

Namun begitu, setelah hampir setengah jam berdiskusi. Pj Bupati Bambang Soekwanto dan Pj Sekda Haeriyah Yuliati keluar dan menerangkan bahwa terjadi kesalah pahaman.

Petugas yang menjelaskan tak paham barang masuk. Karena itulah, sopir pengangkut gas elpigi 3 kilogram yang menjelaskan langsung.

Dikonfirmasi awak media, Pj Sekda Bondowoso Haeriyah Yuliati menegaskan, bahwa saat sidak tadi hanya terjadi kesalah pahaman. Namun, dipastikan tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan.

“Pendistribusian tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tadi sudah ngirim ke Tlogosari,” jelas Haeriyah menirukan penjelasan petugas.

Baca Juga : Bung Karna Buka Puasa Bareng Ratusan Konten Kreator, Komunitas Ojol hingga Klub Motor

Ia menjabarkan bahwa akar permasalahan kelangkaan gas elpiji adalah meningkatnya kebutuhan masyarakat dari hari biasanya. Peningkatan kebutuhan tersebut dipicu oleh persiapan perayaan Hari RayIdul Fitri 1445 Hijriah.

” Beberapa waktu yang lalu kan memang banyak sekali keluhan terkait dengan kelangkaan elpiji, ” lanjutnya.

Untuk itu, Pemkab Bondowoso telah berkirim surat kepada Pertamina untuk meminta penambahan kuota. Meski ia tidak menyebut besaran tambahan kuota, namun ia memastikan Pertamina sudah merespon permintaan dari pemerintah daerah.

” Yang jelas hampir dua kali lipat, ” imbuhnya.

Haeriyah menegaskan, kalaupun terdapat indikasi penyimpangan gas elpiji, ia berharap aparat penegak hukum (APH) turun tangan mengatasi masalah tersebut. Serta ia berharap agen dan pangkalan lebih bijak dalam pendistribusiannya serta tidak mempermainkan harga yang menyebabkan gejolak di masyarakat.

” Karena yang pasti dari agen juga harganya tidak berubah. Berarti kan yang menjual lebih itu di eceran ataupun di pangkalan. Seharusnya itu kan tidak boleh terjadi, ” pungkasnya.(Och)