Share

BONDOWOSO – Ramai beredar foto dengan keterangan ‘biang kerok gas langka’ yang disebut terjadi di Hutan Jati, Tasnan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso.

Foto yang beredar di berbagai group whatsapp itu, menggambarkan empat kendaraan yang mengangkut ratusan gas elpigi 3 kilogram. Dan terlihat tengah dibongkar di pinggiran Hutan Jati. Kemudian, sejumlah anggota TNI dan Polri terlihat melakukan konfirmasi atas kegiatan tersebut.

Foto itu membuat heboh sejumlah netizen Bondowoso. Lebih-lebih setelah disebutkan diketerangan bahwa para sopir diseret ke Polres setempat.

Ramainya netizen dan masyarakat membicarakan itu menjadi hal wajar. Pasalnya, masyarakat banyak mengeluhkan susahnya mendapatkan gas elpigi di Bondowoso Bahkan, ada pula yang harus mengeluarkan harga lebih mahal dari biasanya.

“Di Jambesari itu ada yang sampai Rp 35 ribu,” ungkap salah seorang warga Kecamatan Grujugan, Arik.

Sri, warga Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, juga mengeluhkan hal serupa.

“Saya keliling cari gas, sampai ke luar desa. Gimana ya pemerintah kok susah sekali nyari gas,” sesalnya.

Samsudin, salah seorang warga Bataan, Kecamatan Tenggarang, menjelaskan bahwa sampai ada tetangganya yang membeli ke luar kabupaten.

“Tetangga ku sampai beli ke Besuki,” katanya.

Baca Juga : Kenaikan Insentif Cair, Guru Ngaji dan Guru PAUD : Terima Kasih Bupati Karna dan Nyai Khoi

Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardono, menjelaskan, bahwa foto tersebut memang benar terjadi di Hutan Jati Tasnan, Kecamatan Grujugan. Dan, Polsek setempat bersama TNI melakukan pengecekan setelah adanya laporan masyarakat.

“Setelah dilakukan pengecekan ternyata satu mobil pick up milik PT Prajekan Jaya Raya yang berisi tabung kosong diturunkan di area jalan pemandian Tasnan dan akan dipindahkan ke Colt Diesel untuk diisi ke SPBBE Grujugan,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan dilakukan untuk dipindahkan ke mobil pick up agar mempermudah, mempercepat pendistribusian ke pangkalan.

“Dari kejadian tersebut menurut analisa petugas ternyata tidak ada pelanggaran hanya miskomunikasi,” katanya.

Ia pun menjabarkan bahwa sebenarnya setelah pihaknya melakukan pengecekan ke agen di Pasar Induk. Diketahui bahwa kondisi susahnya mendapatkan gas elpigi subsidi ini terjadi bukan karena ada penimbunan gas melon.

“Itu dikarenakan keterlambatan stock atau pengiriman,” terangnya.

Namun begitu, Lintar meminta masyarakat jika menemukan ada penyimpanan harap langsung melaporkan ke Polres Bondowoso.

“Namun apabila ada penyimpanan harap langsung menghubungi saya, langsung akan kami tindak,” pungkasnya.(Och)