Share

JEMBER – Sejumlah warga Jember yang menjadi korban gempa di Palu dan Donggala Sulawesi Selatan sudah kembali ke kampung halaman. Bupati Faida yang mendengar kedatangan mereka langsung mengujungi kediamannya di Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari, Senin (8/10) malam kemarin.

Kunjungan Bupat itu karena ingin memastikan warganya yang terkena bencana alam telah kembali dalam keadaan sehat walafiat. Mereka kembali berkat gotong royong warga Jember dan kerjasama melalui media sosial.

“Ada 11 orang yang telah kembali menggunakan pesawat Hercules milik TNI di Palu, mereka ini berkerja sebagai tukang proyek pembangunan,” ucap orang nomer satu di Kabupaten Jember ini.

Selain warga Mumbulsari, warga Kecamatan Puger juga dilaporkan menjadi korban. Jumlahnya sekitar 6 orang. Laporan yang didapat Bupati Faida, ada satu orang yang mengalami luka di kaki. Mereka ini akan dicek kondisinya. Korban gempa ini mengalami musibah ketika menjalani sholat Maghrib di lokasi proyek. Begitu terjadi gempa, mereka lari ke tempat lapang. Karena itu mereka selamat.

Lebih jauh Bupati Faida mengungkapkan, dengan pembangunan di Kabupaten Jember yang dipadatkaryakan, baik yang menggunakan anggaran dari pusat maupun dari daerah, bisa memberikan lapangan pekerja kepada mereka.

“Karena sekarang mereka menyatakan trauma. Sementara ini belum ingin merantau. Supaya ada kesempatan untuk membangun Jember bersama-sama,” jelas Bupati Faida kepada sejumlah wartawan.

Data warga Jember yang menjadi korban di Donggala dan Palu sebanyak 41 orang. Mereka yang sudah sampai di Jember ada 17 orang. Masih ada yang lain dan akan dicari informasinya.

Dalam upaya pemulangan, Pemerintah Kabupaten Jember bisa membantu menjemput dari Surabaya. Sementara dari Palu ke Surabaya ada pemulangan secara kolektif, yang diikuti oleh warga dari berbagai daerah.

Mursid, warga asal Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari menyampaikan kronologi saat dia terkena gempa. Ceritanya, ketika mereka sedang sholat maghrib berjamaah tiba tiba ada gempa.
“Teman-teman berlarian menyelamatkan diri masing-masing ke tempat yang luas. Pada hari kesepuluh baru ada pemulangan kolektif dari Palu naik pesawat Hercules ke Balikpapan,” jelasnya. (mam)