Share

 

BONDOWOSO – Debat publik ketiga yang berlangsung di Aula Hotel Ijen View pada Minggu (3/6) malam berlangsung seru. Utamanya, pada sesi keempat yakni sesi saling lempar pertanyaan terhadap gagasan masing-masing dalam membangun Bondowoso.

Pada debat yang mengangkat tema Kesejahteraan masyarakat itu, pasangan Dhafir-Dayat sempat mempertanyakan tentang isi kampanye pasangan nomer urut satu yang sering menerangkan bahwa akan membawa Bondowoso  bebas korupsi, tanpa jual beli jabatan, serta bebas pungli.

Ia pun mempertanyakan apakah betul di Bondowoso ini ada jual beli jabatan. Dhafir menilai ini penting untuk dipertanyakan, karena jika hal tersebut benar, maka telah terjadi pembiaran oleh badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan yang membahas nasib PNS di Bondowoso. Apalagi penanggung jawabnya Bupati dan Wakil Bupati. Kemudian, sebagai ketuanya yakni sekertaris daerah.

Baca Juga : Bagaimana Menaikkan PAD Bondowoso, Ini Strategi Ahmad Dhafir

“Kalau itu betul berarti terjadi pembiaran dan jika tidak betul, ini harus dijelaskan,” urainya diikuti sorak sorai para pendukung.

Namun demikian, Ahmad Dhafir, menegaskan bahwa dalam pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri sendiri. Maka dari itu, Ia pun memastikan bawah dirinya akan mendaftarkan nomor telponnya dan keluarganya, dalam hal ini, istri dan anak-anaknya kepada  KPK.

“Ada orang di media sosial mengatakan saya korupsi. Ada orang yang mengatakan saya korupsi di DPR dan sebagainya, saya laporkan ke Polres, ini sebagai bukti bahwa saya tidak melakukan korupsi,” urainya.

Sementara itu, pasangan nomor urut satu, seperti disampaikan oleh Salwa Arifin, bahwa pihaknya memang menyampaikan hal tersebut sebagai komitmen pasangan Sabar. Bukan untuk menyinggung orang lain. (och)