Share

JEMBER – Sebagai sarana pembelajaran dan sekaligus menghilangkan kejenuhan, satpam di salah satu kampus di Jember ini mencoba terobosan baru. Mereka menjajal kegiatan cabang olah raga memanah yang bertempat di lingkungan kampus, Jumat (07/04/2017).

Untuk mengisi agenda rutin Jum’at sehat yang dicanangkan, pihaknya kini menambahkan satu program anyar yaitu memanah. Sebagai bentuk kegiatan perdana, sedikitnya empat puluh satpam memadati lapangan kampus. Lengkap beserta seragam dan bersepatu tugas, kumpulan orang berbadan besar dan kekar melakukan proses pemanasan sebelum akhirnya terjun ke lapangan.

Berbekal ketidaktahuan akan memanah, mereka terlebih dahulu mendapatkan pengarahan terkait olahraga yang akan mereka coba itu. Dimulai dengan SOP (Standard Operational Procedure), para satpam dibekali pemahaman tentang bagaimana berolahraga memanah dengan aman. Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan setiap alat beserta fungsinya yang dipakai dalam olah raga memanah.

Sebelum melakukan praktik memanah, mereka juga mendapatkan pemanasan, yaitu dengan berimajinasi seolah-olah mereka sedang memegang busur dan siap melayangkan anak panah ke target. Usai pemanasan yang dikenal dengan istilah pemanasan imajiner ini, mereka dibagi menjadi enam grup dan bersiap untuk praktik.

Mereka disediakan beberapa busur dan anak panah, lengkap beserta papan target bidikan. Setiap satpam mendapatkan gilirannya masing-masing, sesuai dengan intruksi pelatih, mereka mencoba menembakkan anak panah tepat pada sasaran.

Alhasil, sebagai pemula bidikan mereka banyak yang meleset dari target, malahan kebanyakan dari petugas keamanan di Unej tersebut merasa kewalahan. “Kami sangat senang sekali, karena ini merupakan hal yang baru. Sekalipun hampir keseluruhan dari kami kesulitan dalam membidik,” ujar Mahfud.

Selaku kepala satpam pengamanan kampus Unej, Mahfud mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah bekal pembelajaran dan sekaligus menjadi ajang untuk menghilangkan penat. Dalam menyongsong program Jum’at sehat yang diadakan setiap bulan, pada minggu pertama dan ketiga, dia menjelaskan bahwa rutinitas tersebut bermaksud untuk menjaga solidaritas dan rasa kekeluargaan satpam di Unej.

Dia merasa bahwa dengan agendanya yang telah terealisasi semenjak November tahun lalu akan memberikan dampak yang besar terhadap satuannya, sekaligus dalam menjalankan tugas-tugas yang ada.

Dia menegaskan bahwa kegiatan ekstra yang dia canangkan tersebut sifatnya kondisional. Sekali pun menjadi agenda rutinitas, satpam yang masih bertugas tetap harus melaksanakan tugasnya. “Kami mengisi waktu luang. Jadi bagi mereka yang masih memiliki tugas silahkan dilanjutkan sampai tuntas,” jelasnya ditemui di kantornya.

Dia beserta satpam yang lain juga masih mengatur jadwal untuk tetap berpartisipasi di kegiatan memanah. Karena selain memiliki tugas yang berat untuk menjaga keamanan lingkungan kampus, para satpam Unej ini juga harus beradaptasi dengan kegiatan penopang seperti baris-berbaris dan bela diri.

“Kami memiliki planning untuk menyeriusi olah raga ini. Kami juga berharap bisa berpartisipasi di ajang lomba dan membawa nama harum almamater,” pungkasnya kepada Memo Indonesia. (hus/esb)