Sukses Branding Bondowoso Jadi BRK, Bupati Amin Dapat Jempol Dari Sekjen Menteri Pertanian
- 26 August 2018
- 0
BONDOWOSO – Keberhasilan Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, dalam memperkuat merek produk unggulan kopi Bondowoso dengan sebutan Bondowoso Republik Kopi (BRK) kini datang dari Sekjen Kementerian Pertanian RI, Syukur Irwantoro. Apresiasi itu terucap dalam acara Talk Show saat malam perayaan Festival Kopi Nusantara ke-3 (FKN 3), di Alun-alun RBA Sabtu (25/8) malam.
Pria yang pernah tinggal lama di Bondowoso itu mengatakan, bahwa Bupati Amin telah memberikan perubahan besar dalam mengubah citra Kabupaten Bondowoso sebagai kota pensiun menjadi Kabupaten yang masyhur dikancah mancanegara.
“Beberapa bulan lalu, kopi specialty Bondowoso menjadi kopi terbaik di dunia, pada festival kopi di Amerika Serikat. Ini bukti, bahwa Bupati Amin betul-betul serius menancapkan Bondowoso Republik Kopi. Dulu Bondowoso kota Bondowoso pensiunan penghasil tape, sekarang sudah bermetamorfosis menjadi republik yang sudah sangat viral sekali. Beri tepuk tangan,” ungkapnya.
Tiga Langkah Pemkab Bondowoso Dalam Mengembangkan Kopi
Pertama, Ia menilai Bupati Amin telah berhasil mengunci kawasan pegunungan ijen dan pegunungan raung sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Bondowoso republik kopi. Karana itu, lanjutnya, tidak mungkin ada daerah lain yang akan mengklaim di kemudian hari.
“Amin sebagai presiden republik kopi, kami perhatikan dari Jakarta Bondowoso sudah mendapatkan indication geografis kawasan gunung Ijen dan Raung. Pondasinya sudah kuat, kedepan tidak akan ada daerah lain untuk memberikan nama kopi ijen raung,” paparnya.
Ke-dua dari segi promosi. Sekjen Syukur menilai terselenggarakannya festival kopi nusantara yang saat ini menginjak tahun ke-tiga, juga merupakan trobosan yang sangat tapat. Dengan festifal, jelasnya, geliat perkopian BRK akan terus diakui oleh berbagai daerah di belahan nusantara. Demikian pula dengan Jazz The Ijen.
“Untuk promosi, Bondowoso juga hebat. Selain ada festifal kopi nusantara yang telah menginjak tahun ke-tiga, juga ada Jazz The Ijen” pujinya.
Kemudian ke-tiga dari segi payung hukum. Adanya perangkat regulasi berupa Perda Perlindungan dan Pengembangan Klaster Kopi yang disahkan Jumat (24/8) kemarin, tentu akan semakin menyempurnakan tataniaga perkopian di republik kopi.
“Apalagi kemarin sudah disahkan Perda Perlindungan dan Pengbangan Klaster Kopi seluas 50.000 hektare. Luar biasa,” ucapnya disambut ditepuk tangan undangan.
Sementara Bupati Amin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh stake holder terkait yang telah bekerja sama memajukan pertanian kopi. Amin ingin agar selepas pemerintahannya nanti,
“Bupati boleh berganti, bondowoso republik kopi harus tetap abadi. Terima kasih kepada Puslit Koka yang telah turut mengembangkan klaster. Kepada importir, juga kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan,” tutup Bupati asal Madura itu. (abr)