Dua Kali Ikut ITR, Ini Kesan Asisten I Sekda Bondowoso
- 22 May 2017
- 0
BONDOWOSO – Agung Tri Handono, Asisten I Sekretaris Daerah Bondowoso menjadi satu-satunya pejabat eselon II di Bondowoso yang ambil bagian dalam Ijen Trail Running (ITR) 2017 di kecamatan Ijen, Minggu (21/5/2017). Di ajang tersebut, Agung mengikuti kategori 21 Kilometer. Dia pun melahap seluruh jalur hingga mendapatkan medali di garis finish.
Dalam kejuaraan kali ini, Agung merasakan tantangan yang lebih besar dibanding dengan ajang yang sama tahun sebelumnya. Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini merasa jika ajang kali ini lebih menguras fisik. “Di tahun sebelumnya (ITR 2016), saya ikut yang kategori 10 K. Jadi lebih fun,” ungkapnya.
Namun begitu, lanjut dia, dirinya bersyukur karena bisa menempuh jalur hingga garis finis dan mendapatkan medali. Agung mampu melahap trek yang disediakan dengan catatan waktu 3 jam 45 menit. “Start dilakukan pukul 5.10 WIB. Saya sampai di garis finis pukul 8.55 WIB. Artinya lebih cepat 15 menit dari batas waktu yang ditentukan panitia yaitu empat jam,” ujarnya.
Seperti diketahui, dalam ajang yang masuk kalender Asian Trail Master ini, para pelari diberi limit waktu untuk bisa mendapatkan medali dari panitia. Misalnya untuk kategori 21 K ini, limit waktunya adalah empat jam. Bagi peserta yang melewati limit waktu tersebut, maka tidak akan mendapatkan medali.
Selain sebagai peserta, Agung memanfaatkan momen tersebut untuk menyerap informasi dan kesan dari peserta lain, kususnya dari luar kota. Dari situ, dia mendapatkan informasi dan kesan positif terhadap pelaksanaan ITR di Bondowoso.
Baca Juga : Dua Kali Ikut ITR, Ini Kesan Asisten I Sekda Bondowoso
Menurutnya, rata-rata peserta dari luar daerah yang begitu menikmati ikut ITR. Dibandingkan dengan di tempat lain, ITR dianggap menawarkan pesona dan variasi trek yang lebih baik. Misalnya dengan ajang serupa yang digelar di Bali beberapa waktu lalu. Di Bali itu, trek yang ditawarkan dirasa membosankan. Karena hanyak bolak-balik di pantai.
“Sedangkan di sini treknya kan melingkar. Jadi lebih variatif,” ujarnya. Di sisi lain, sepanjang trek melewati kawasan perkebunan yang membuat terik matahari tidak terlalu menjadi masalah. Apalagi didukung dengan cuaca di Ijen yang sejuk.
Pria yang juga mantan kepala Bappeda ini mengungkapkan, bahwa ajang seperti ITR ini cukup bagus untuk menguji ketahanan fisik, sembari berlibur. Untuk itulah, dirinya bertekad untuk ikut di ajang-ajang serupa. (esb)