Share

BONDOWOSO – Tumpukan perangkap tikus itu disusun rapi, dikelilingi oleh sejumlah masyarakat. Serta seorang perempuan dengan seragam putih. Sejumlah perangkap terlibat berhasil mendapatkan tikus dengan berbagai ukuran. Ternyata benda tersebut dipasang, setelah adanya temuan masyarakat Desa Tarum, Kecamatan Prajekan yang diduga terinfeksi leptospirosis.

Setelah beberapa waktu, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso dan Jatim, serta perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terlihat di lokasi itu. Ternyata hewan berkaki empat tersebut tidak hanya ditangkap begitu saja. Melainkan dibedah dan diambil ginjalnya, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Warga sekitar pun menyaksikan proses, pembedahan hingga pengambilan ginjal lima tikus yang berhasil ditangkap. Termasuk Jayadi, seorang warga yang diduga terinfeksi sejak beberapa hari sebelumnya. dia mengaku awalnya hanya merasakan tubuh panas dan lemas saja. Namun setelah beberapa hari, tubuhnya mulai menguning layaknya terkena penyakit hepatitis. “Sampai gak bisa jalan kemarin saya mas, harus ngesot saya,” katanya menggunakan bahasa Madura.

Baca Juga : Pengusaha Kopi Lokal Bondowoso Mengaku Kesulitan Dapat Bahan Baku

Baru setelah dirinya melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat, kondisinya mulai membaik. Walau hingga saat ini, beberapa bagian tubuhnya, seperti mata masih menguning. Ia memperkirakan terkena bakteri itu di rumahnya sendiri, karena di wilayah tersebut memang sedang banyak tikus yang berkeliaran. “Besar-besar tikusnya,” imbuhnya.

Dikonfirmasi di tempat yang sama, dr Teguh Mubawadi, Kabid ADKL BBTKLPP Kemenkes menerangkan, jika terdapat warga yang diduga terkonfirmasi penyakit itu, maka harus segera dilakukan deteksi dini, dengan pemeriksaan kapada warga sekitar yang mengalami gejala yang sama. Karena pengobatannya sebenarnya ringan, tapi harus dilakukan dengan waktu yang cepat. “Kalau terlambat bisa menyebabkan kematian. Karena gagal ginjal,” tegasnya.

Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah mengendalikan tikus, atau hewan yang diduga terkena bakteri Leptospira interrogans, seperti yang dilakukan di Desa Tarum. Mereka menangkap dan membedah tikus untuk diambil ginjalnya, serta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Pemeriksaan kurang lebih tiga sampai empat hari,” ucapnya.

Banyak gejala yang dapat dilihat dari orang yang terkonfirmasi penyakit ini. Beberapa gejala umum diantaranya mengalami panas, pusing, mual dan lain sebagainya. Kemudian gejala khas apabila terkena penyakit ini adalah mengalami nyeri betis dan tubuh menguning, seperti terkena penyakit hepatitis. Kemudian gejala paling parah adalah kegagalan ginjal. “Hingga menyebabkan kematian. Terakhir itu sudah,” pungkasnya. (abr)