Share

BONDOWOSO – Kabupaten Bondowoso dan Situbondo sepakat pada akhir tahun 2018 akan menyelesaikan pengaspalan di perbatasan kedua kabupaten tersebut, tepatnya di dusun Pedati, Kabupaten Bondowoso dan desa Kayumas, Kabupaten Situbondo. Percepatan ini dilakukan untuk membuka akses para wisatawan dari Situbondo yang hendak melancong menuju destinasi wisata Kawah Ijen.

“Ini juga dikandung maksud agar masyarakat Situbondo yang akan berwisata ke Ijen bisa melalui puncak Pedati ini. Pemandangannya sangat bagus dan ke depan ini berpotensi untuk kita kembangkan menjadi sebuah wisata baru di Bondowoso,” demikian disampaikan oleh Plt. Sekrertaris Daerah Karna Suswandi, saat meninjau langsung lokasi ke desa Pedati, Selasa (20/2) bersama Kepala Dinas PUPR Kabupaten Situbondo Gatot Siswoyo.

Selain itu, dengan diaspalnya akses jalan ini, kata Karna, juga akan bisa menguntungkan masyarakat Bondowoso. Karena, dengan jumlah kunjungan yang banyak maka arus ekonomi yang masuk semakin banyak. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya arus perputaran uang di wilayah Kecamatan Ijen yang akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Akhirnya pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, dan kesejahteran masyarakat Bondowoso akan semakin meningkat juga,” jelasnya.

 

Baca Juga : Plt Sekda Bondowoso: Kajeb Harus Sadar wisata

 

Lebih jauh, Karna menjelaskan dengan pengaspalan di perbatasan kedua kabupaten ini maka waktu tempuh para wisatawan dari Situbondo bisa dipangkas hingga sekitar empat jam. Karena, melalui akses jalan di desa Pedati ini pengguna jalan tak perlu berputar lagi untuk menuju Bondowoso Republik Kopi.
“Dengan begitu masayrakat yang awalnya harus berputar sekarang tahun 2018 akhir, saya pastikan mereka tidak harus berputar lagi,” ujarnya.

Ia pun menguraikan pengaspalan di sepanjang jalan desa Pedati menuju Kawah Ijen, yakni sekitar 6,5 Km dan diperkirakan akan memakan dana sekitar Rp 10,6 milliar.

“Untuk kontruksi bangunan kita sesuaikan dengan kondisi wilayahnya . Jadi kalau di daerah ini curah hujannya sangat tinggi maka kita akan gunakan kontruksi beton. Kalau daerah-daerah yang masih panas akan kita aspal hotmix. Tapi kalau melihat sepanjang jalan ini akan kami merekomendasi dengan beton,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Situbondo Gatot Siswoyo, mengatakan, pihaknya siap untuk menuntaskan pengaspalan di desa Kayumas, kecamatan Arjasa di akhir tahun 2018. Bahkan di APBD induk Situbondo sudah teranggarkan sekitar Rp 7 milliar.

“Tentunya untuk menyambung sampai di Pedati ini kurang lebih sekitar 3 kiloan lah (yang belum diaspal) dari total 10 km, kita usulkan di APBD. Komitmen kita menyelesaikan di 2018,” pungkasnya.
Ia pun menguraikan terkait kontruksi jalannya sendiri rencananya akan disesuaikan dengan kondisi lapangan.(och)