Share


BONDOWOSO-Sejumlah pemuda di desa Bajuran, Kecamatan Cerme membuat songkok terbuat dari anyaman bambu tali. Kreasi songkok anyaman bambu ini baru dilaksanaka sekitar empat bulan terakhir ini dengan pendampingan dari Pemerintah Desa setempat dan Tim Pendampingan Inovasi Desa (TPID).

Kreasi songkok unik ini, menurut Fathor Jamil, Anggota TPID bagian SDM Cerme, saat ini dibuat oleh empat kelompok pemuda. Masing-masing kelompok memiliki tugas berbeda. Ada yang bagian mengeset, bagian mengecat, membuat rancangan. Karena itulah, proses produksinya tak bisa dipusatkan dalam satu kelompok saja.

“Jadi masih belum terfokuskan dalam satu orang,” ujarnya saat menjaga stand anyaman bambu di Bursa Inovasi Desa (BID) Kluster IV, di Kantor MWC NU Kecamatan Cerme, Kamis (22/8).

Sebenarnya, selain songkok, pemuda Bajuran itu juga membuat sejumlah anyaman bambu lainnya seperti tempat tisu, tempat hidangan, tas, dan aneka anyaman lainnya. Namun demikian karena memang respon positif pembeli banyak pada songkok anyaman bambu, kata Fathor, pihaknya akan memfokuskan kampung kopiah bambu.

“Harganya sih dibandrol kisaran Rp 40ribu hingga Rp 80ribu untuk anyaman ini,” terangnya.

 

Baca Juga : Bursa Inovasi Desa Kluster IV, Bupati Salwa : Semua Desa Punya Potensi

Menurutnya, pemuda-pemuda tersebut sejauh ini memanfaatkan media social sebagai sarana promosi. Termasuk juga, memanfaatkan jaringan antar kepala desa se-Kecamatan Cerme.

“Rencananya, nanti Kades Bajuran akan dianggarakan di BUMDES,” kata Fathor.

Bupati Salwa Arifin, yang sempat melihat langsung dan menggunakan songkok anyaman bambu itu, mengaku apresiasi dengan kreatfitas pemuda Bajuran. Jarang ada yang menggunakan songkok model anyaman bambu ini.

“Ya, paling tidak para Kepala Desanya pakai songkok bambu ini,” tutur Bupati Salwa.

Ia pun berharap semangat dan kreatifitas dari pemuda Bajuran ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya untuk berkreasi.(och)