Share
Kawasan wisata Batu So’on menjadi lautan manusia yang menghadiri acara tasyakuran pembangunan jalan dan dihadiri habib dari Yaman, Ketua PCNU, dan Kadis PUPR. (ron)

BONDOWOSO – Pelaksanaan pembangunan infrastruktur berupa pengaspalan jalan menuju kawasan wisata Beto So’on atau yang disebut “Stonehange”-nya Indonesia, di Desa Solor, Kecamatan Cermee, tuntas dikerjakan. Sebagai bentuk kegembiran, warga menggelar acara tasyakuran dengan mengadakan pengajian umum dan shalawat bersama di lokasi wisata Beto So’on, Kamis (2/11) tadi siang.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Solor ini dihadiri oleh ribuan masyarakat yang membuat kawasan wisata Beto So’on menjadi lautan manusia. Acara ini dihadiri Sayyidil Habib Alwi bin Abdullah Alaydrusdari Yaman, Ketua PCNU Bondowoso, KH Abdul Qodir Syam dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Drs. H. Karna Suswandi, Muspika, dan tokoh masyarakat.

Kepala Desa Solor, Supandi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso, khususnya Bupati Amin Said Husni dan Kepala Dinas PUPR Karna Suswandi karena telah memperhatikan warga dengan mengaspal jalan yang membentang dari Desa Cermee, Batu Ampar, dan Solor, kurang lebih sepanjang 12 km. Jalan yang dulunya rusak berat dan berbatu kini sudah mulus.

“Jalan yang dulunya rusak parah dan berbatu sekarang sudah mulus. Jarak tempuh menuju kawasan wisata yang biasa ditempuh sekitar 1 jam lebih, sekarang hanya dilalui dalam hitungan menit saja. Alhamdulilah, bayak orang luar yang datang untuk melihat keindahan wisata Beto So’on sehingga ini diharapkan bisa terus meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Kadis PUPR, Drs. H. Karna Suswandi, MM mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas PUPR terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan guna mendorong daya saing dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur tidak hanya terfokus diperkotaan, namun merata hingga ke pedesaan melalui program hotmix masuk desa.

“Juga pembukaan akses jalan antar desa terpencil dan kawasan wisata di Bondowoso. Sehingga seluruh akses lalu lintas dari desa ke kota dan kawasan wisata yang ada di Bondowoso berjalan lancar,” ujarnya.

 

Baca Juga : Kualitas Jalan ke Solor Bagus, Layak Percontohan Nasional

 

Karna Suswandi lebih lanjut mengatkan, bahwa tujuan pembangunan infrastruktur tersebut, selain memperlacar akses jalan warga untuk meningkatkan roda perekonomian, juga sekaligus mempersiapkan daya saing atas pemberlakuan pasar global Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara (MEA).

“Dengan adanya akses infrastruktur jalan yang mulus, akses pertumbuhan ekonomi masyarakat juga akan meningkat,” ujarnya.

Apabila kondisi jalan bagus, lanjut Karna Suswandi, maka komoditas hasil pertanian dan perkebunan mudah untuk dipasarkan. Selain itu, dengan jalan yang mulus juga akan dapat menekan biaya operasional. Dengan demikian, pembangunan yang memprioritaskan infrastruktur jalan, barang-barang mudah dipasok ke sentra-sentra perdagangan.

“Dengan infrastruktur jalan yang mulus, barang-barang hasil komoditas pertanian, perkebunan maupun kerajinan tidak menumpuk lagi di pedesaan, namun mudah untuk dijual ke kota. Pemerintah memberikan perhatian untuk membangun insfrastruktur. Transportasi jalan yang layak adalah kebutuhan utama wisatawan untuk mengakses dengan mudah,” ujarnya.

Dengan dibangunnya jalan ini, Karna Suswandi kembali menegaskan sangat optimis berdampak positif bagi masyarakat sekitar sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Itu karena potensi wisata ini cukup luar biasa berupa batu besar yang tersusun rapi, dan berdiri tegak di tengah perbukitan yang masih terjaga secara alamiah.

“Batu So’on ini boleh dibilang cukup unik, hampir sama dengan sebuah situs warisan dunia yakni Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris. Dan Bondowoso juga memilikinya yang tak kalah unik dan indah. Saat ini, untuk menuju wisata Batu So’on hanya membutuhkan waktu hitungan menit saja,” pungkasnya. (ron)