Promosi Wisata, BP2D Bondowoso Gandeng Turis
- 25 March 2017
- 0
Bondowoso – Silahkan ketik di situs youtube kata-kata Three Weeks in East Java. Di situ akan muncul sebuah video dengan durasi sekitar enam menit. Dalam video itu, seorang perempuan berparas ayu tengah mengeksplorasi berbagai keunikan yang ada di Bondowoso. Mulai dari adat istiadat, geliat perekonomian warga, pembuatan handycraft hingga eksotika destinasi wisata.
Video itu adalah unggahan Christina Wieand, seorang wisatawan asal California, Amerika, yang selama tiga pekan pernah tinggal di Bondowoso. Christina merasa betah di kota ini. Dia pun mengabadikan berbagai keindahan alam dan keunikan masyarakatnya dengan menggunakan kamera videonya.
Selama di Bondowoso, Christina banyak mendapat bantuan dari anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D) Bondowoso untuk melakukan eksplorasi. Tempat-tempat yang dia kunjungi bukanlah tempat-tempat yang sudah masyhur seperti Kawah Ijen. Christina merasa, di Bondowoso banyak tempat-tempat unik lainnya. Seperti sejumlah desa wisata yang ada di Tamanan.
Salah satu yang menantang adalah saat dia berkunjung ke perbukitan Megasari, Sempol. Bisa jadi, Christina adalah turis asing pertama yang pernah datang ke tempat tersebut. Christina terkagum-kagum dengan pesona sunrise di Megasari. Baginya, keindahan sunrise Megasari tak kalah dengan Penanjakan, Bromo yang sudah lebih dulu masyhur. Hanya saja, potensi itu perlu digarap dengan lebih serius lagi. Baik secara promosi maupun peningkatan infrastruktur ke sana.
Melalui video yang diunggah di youtube itu, dia berharap bisa ikut membantu langkah dari BP2D Bondowoso untuk lebih mengenalkan lagi berbagai keunggulan kota ini. Selain melalui youtube, dia terus mempopulerkan keindahan dan keramahtamahan masyarakat Bondowoso melalui jejaring sosialnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Andrei Zainudinov, 28 dan Irina Li, 29, dua sejoli asal St. Petersburg, Rusia. Dia aktif mempromosikan keunggulan wisata Bondowoso melalui jejaring sosial. Langkah itu diambil setelah dia diminta secara khusus oleh BP2D untuk ikut membantu promosi pariwisata Bondowoso.
Di salah satu fotonya, tampak pasangan kekasih ini tengah berfoto di depan Hermitage Museum St. Petersburg Rusia. Tepat di sebuah pinggir kali yang bersih, mereka berpose dengan memegang kertas bertuliskan ajakan untuk datang ke Bondowoso. Foto itu kemudian dia pampang di akun medsosnya.
Keinginan untuk membantu promosi pariwisata Bondowoso juga dilakukan oleh Polina Popova, salah seorang warga Rusia yang sempat tinggal beberapa pekan di Bondowoso. Dia membawa sejumlah hal yang berkaitan erat dengan Bondowoso ke berbagai kawasan wisata di dunia. Salah satu metode promosi yang dia lakukan adalah dengan kaos bertuliskan Bondowoso. Saat berkunjung ke berbagai tempat, dia tak lupa mengenakan kaos bertuliskan Bondowoso itu.
Polina menjadi salah seorang backpacker yang betah berlama-lama tinggal di Bondowoso. Setelah bertemu dengan BP2D, pemahamannya terhadap Bondowoso jauh lebih terbuka. Mulanya dia tahunya hanya Kawah Ijen. Namun setelah diperkenalkan berbagai objek lain, dia semakin tertarik dengan Bondowoso. Selama beberapa hari itulah, dia pun menikmati kopi arabika, bertubing ria di Lombok Kulon hingga menikmati alam pedesaan.
Dari pengalamannya itu, dia pun aktif membantu promosi. Bahkan dia memiliki rencana untuk bisa kembali ke Bondowoso beberapa waktu ke depan. “Saya ingin lebih lama tinggal di sini. Nanti saya ingin kembali,” ujarnya sebelum meninggalkan Bondowoso beberapa waktu lalu.
Mengajak wisatawan asing untuk iktu membantu promosi Bondowoso memang menjadi salah satu langkah BP2D dalam upaya pengembangan pariwisata. “Mereka punya teman-teman, punya jaringan juga. Ketika mereka ikut promosi, maka paling tidak teman-temanya akan tahu dengan Bondowoso. Semakin banyak yang tahu, maka semakin bagus,” ujar Iswahyudi, ketua BP2D Bondowoso.
Strategi promosi seperti itu, kata dia, tentu akan lebih mengena. Karena dilakukan secara lebih personal. “Yang pasti, wisatawan, khususnya asing, selama ini hanya tahu tentang Ijen. Padahal ketika mereka diajak ke objek-objek lain di Bondowoso, mereka juga tertarik,” pungkasnya. (esb)