Share

BONDOWOSO – Hasil maksimal ditorehkan atlet tarung derajat Bondowoso di Kejurda Tarung Derajat di Surabaya 28-30 April di Gor Tambak Sari. Mereka berhasil meraih satu emas dan tiga perunggu. Satu petarung Bondowoso ini dipastikan turun di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) untuk membela Kontingen Jatim.

Kabar mengembirakan mewakili Kontingen Jatim di Popnas itu didapat Faizah. Turun di kelas tarung 45-49 kilogram atlet Bondowoso ini menundukan petarung asal Probolinggo di partai puncak. “Kami meraih satu emas dan dua perunggu. Tidak hanya itu saja ada satu atlet yang berhak turun di Popnas dan satu atlet lainya menjadi tim pelapis,” ungkap Andi Arifianto Ketua Umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bondowoso ini.

Untuk petarung Bondowoso yang masuk pelapis Kontingen Jatim di Popnas ialah Anita yang meraih medali perunggu di kelas fight 41-45 kilogram. Sementara satu tambahan medali perunggu diraih Yanti, Dea dan Adis yang turun di nomor seni gerak. Andi mengaku hasil ini sangat mengembirakan, meski sedikit meleset dari targetnya.

“Target kami ini tiga besar, tapi di Kejurda kali ini masuk empat besar. Ya meleset dikit,” jelasnya. Dalam kejuaraan tersebut, peraih medali terbanyak adalah Lamongan, disusul Banyuwangi dan Sidoarjo.

Kebanggaan terbesar menurutnya adalah kepastian satu atlet tarung derejat Bondowoso masuk Popnas  yang diagendakan pada Agustus mendatang. Pihaknya akan mengintensifkan latihan terlebih dahulu sebelum masuk Puslatda Kontingen Jatim nanti.

Keberhasilan meraih medali perunggu di nomor seni gerak menjadi prestasi tersendiri. Untuk kali pertama ini seni gerak Kodrat Bondowoso meraih prestasi. Sebelum-sebelumnya, tambah Andi, Bondowoso selalu  meraih medali di kelas fight. Apalagi baru-baru ini mulai melakukan pembinaan atlet yang siap turun di seni gerak. Setidaknya hasil tersebut mampu memompa semangat petarung Bondowoso untuk terus latihan.

Tiga medali yang didapat itu diraih atlet putri itu, tambah Andi, karena untuk petarung putra sendiri masih kurang pengalaman. Mengingat senior-seniornya yang biasa turun tidak bisa ikut lagi di level pelajar. “Ini dalam rangka regenerasi. Jadi mereka tidak digembleng latihan saja. Tapi juga harus sering turun di berbagai kejuaraan,” ujarnya. (esb)