Share

BONDOWOSO – Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin berharap angka stunting pada tahun 2020 mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu Ia ucapkan dalam arahannya kepada peserta rembuk stunting di Pendapa Bupati, Selasa (9/7).

Bupati Salwa menjelaskan, hal itu bisa dicapai jika seluruh pihak, utamanya jajaran Dinas Kesehatan benar-benar memfungsikan perannya dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Yakni dalam rangka memutuskan mata rantai siklus gizi dan kekerdilan (Stunting).

 

Baca Juga : Wanadri: Bukit Piramid Sangat Beresiko, Pendaki Harus Fokus

 

“Bisa dicapai jika seluruh tenaga medis benar diperankan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yaitu meningkatkan pemenuhan gizi kepada anak dan merubah pola asuh untuk mencetak genarasi anak yang lebih baik,” pintanya.

Ia berharap dengan rembut stunting yang disebut akan menekan angka stunting pada tahun 2020, bisa memangkas mata rantai darurat stunting yang selama ini masih tinggi ketika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Oleh sebab itu, pada forum itu Ia ingin agar semua pihak yang terlibat bersungguh-sungguh dalam menyusun program kerja.

“Saya harap untuk menyusun program kerja, sasaran, serta langkah kongkrit secara senergi untuk menanggulai masalah stunting. Khususnya fokus penanganan stunting pada tahun 2020,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, adapun target penanganan stunting pada tahun depan adalah Desa Pakisan, Patemon, Grujugan Lor, Pengarang, Grujuan, Jambesari, Kalianyar, Sukowono, Maskuning, Kali Anyar, Mengen dan Wonosuko. (abr)