Share

BONDOWOSO – Sekitar 2.500 warga Bondowoso mengantre di Klinik NU, Wonosari untuk mendapatkan pemeriksaan sakit mata. Antrean panjang ini karena setiap warga mengikuti pemeriksaan gratis berupa screening oleh tim medis John Fawcett Foundation (JFF) Australia, Jum’at (17/11).

Dari angka peserta yang hadir, sebanyak 200 orang merupakan penderita katarak dan diberi operasi gratis. Sedangakn 500 di antaranya merupakan anak-anak sekolah dasar dari SD Negeri Dabasah 1 Bondowoso dan SD Kantolik Indra Prasta.

Tak hanya pemeriksaan dan operasi, program sosial dari LP2SM (Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Masyarakat), Pemerintah Bondowoso, John Fawcett Foundation (JFF) Ausralia serta Relawan Education Releable, juga memberikan kacamata dan protesa mata secara gratis kepada warga miskin.

Ketua LP2SM Bondowoso, Untung Sutrisno, menjelaskan kegiatan pemeriksaan mata dan operasi katarak ini berlangsung selama empat hari terhitung mulai Jum’at (17/11). Setiap harinya akan ada sekitar 750 orang yang turut serta dalam baksos ini.

Ia memaparkan program sosial ini merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan dasar, yakni kesehatan kepada masyarakat. Utamanya, warga yang berasal dari keluarga kurang mampu, termasuk yang kurang mendapat akses untuk menerima layanan kesehatan.

“Relawan menjaring sesuai kriteria masyarakat yang butuh untuk kita datangkan ke layanan baksos ini. Kriterianya seperti warga miskin, tidak punya jaminan kesehatan semacam asuransi kesehatan,” ujarnya.

 

Baca Juga : Sudah Resmi Bacabup, Ahmad Dhafir Kantongi Restu Cak Imin

 

Sementara itu, Bupati Amin Said Husni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang besar akan bakti sosial operasi katarak ini. Terlebih baksos ini juga turut mendukung program kesehatan yang sejatinya merupakan tugas dari Pemerintah.

“Tapi, terus terang pemerintah dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki belum bisa melayani seluruh kebutuhan masyarakat dalam pelayanan dasar termasuk di bidang kesehatan, sehingga partisipasi masayarakat itu menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam meningkatkan derajat kesehatan  masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, walaupun baksos operasi katarak gratis ini dilakukan keempat kalinya dengan jumlah peserta mencapai 200-an setiap tahun, ternyata masih banyak yang membutuhkan layanan kesehatan terutama untuk operasi katarak.

“Inilah bentuk kebersamaan dan harmoni yang indah di mana kita dapat berbagi tanpa melihat asal usul, suku, RAS, agama dan segala macam. Kita atas dasar panggilan nurani kemanusian membantu sesama,” pungkasnya.(och)