Share

BONDOWOSO – Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso melakukan rembuk stunting untuk menurunkan angka stunting yang masih ada pada kategori tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, saat ini Bondowoso menyandang status nomer 3 tertinggi se-Jawa Timur.

“Berdasarkan Riskestes 2018 itu 38% masih dalam kategori tinggi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Mohamnad Imron, usai rembuk stunting di Pendapa Bupati, Selasa (9/7).

Lebih jauh dr Imron jenjelaskan bahwa data tersebut tidak sama dengan data yang dimiliki Dinkes Bondowoso. Dimana pada Agustus 2018 stunting sudah ada di angka 19% dan pada tahun ini telah turun menjadi 16%.

“Bulan timbang 2018 Agustus 19%,
2019 Februari sudah 16% dari jumlah 48ribu balita di bawah usia 2 tahun,”jelasnya.

 

Baca Juga : Stunting Masih Tinggi, Bupati Salwa Harap Rembuk Stunting Hasilkan Program Yang Tepat

 

Kendati demikian, dr Imron mengatakan bahwa angka stunting terus mengalami penurunan. Selanjutnya, Ia menargetkan pada tahun 2020 nanti Bondowoso mengalami penurunan status mennjadi sedang.

“Terus mengalami penurunan, meski statusnya masih tinggi,” tambahnya.

Untuk mewujudkan itu, dalam rembuk stanting Dinkes menyolidkan seluruh pihak terkait untuk terus menekan tingginya angka stunting. Seperti pengoptimalan peran kader posyandu dan melibatkan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat.

“Nanti kita paparkan keadaan seperti ini dan seluruh pihak turut berperan menangani stunting,” pungkasnya. (abr)