Share

 

BONDOWOSO – Puluhan wartawan se Jawa Timur bersama BI (Bank Indonesia) berkunjungan ke Gapoktan Al Barokah desa Lombok Kulon,  Kecamatan Wonosari,  Kamis (23/8).

Kunjungan kali pertama ini untuk melihat langsung proses produksi beras organik. Terlebih lagi, beras organik yang dikembangkan oleh Gapoktan Al Barokah merupakan binaan KPw Bank Indonesia, Jember.

Pantauan di lapangan, tiba di lokasi sejumlah wartawan se-Jawa Timur dan perwakilan BI melakukan diskusi tentang perjalanan pertanian organik di desa Lombok Kulon hingga bisa mendapatkan sertifikasi internasional.

Munandar, Kepala Dinas Pertanian, mengaku sangat apresiasi dengan kedatangan tamu yang ingin berbagi pengetahuan, terkait petani organic yang telah mendapatkan sertifikat nasional dan internasional.

“Gapoktan Al Barokah sangat terbuka bagi tamu siapapun yang berkunjung kesini,” kata Munandar, usai pertemuan.

Kendati demikian, Munandar menerangkan bahwa keberhasilan Disperta Bondowoso, bukan hanya dibidang holtikultura. Namun, keberhasilan itu pada perternakannya. Sehingga kabupaten Bondowoso, dapat menyumbang konsumsi daging se-Jatim nomor 4, populasi ternak.

“Produksi beras organic yang Internasional sampai saat ini sudah mencapai  182 ton dalam dua kali musim. Untuk Permintaan 20 ton Ekspor perdana ke negara Belgia yang bekerjasama dengan AKP,” ujarnya.

Selain negara Belgia, nanti permintaan ekspor juga ada, seperti negara China dan Jepang. Bagi permintaan beras organic local di Batam, Bali, Lampung dan Jakarta.

Lahan pertanian organic yang mendapat sertifikasi Internasional ada 21 hektare. Sedangkan yang mendapat sertifikasi nasional sudah 135 hektare.

“Untuk cakupan memperluas lahan yang organic Internasional sangat tidak mudah. Karena bukan hanya dilihat pada hasil padi organiknya saja, penilaiannya sangat detail secara kelembagaan, SDM dan kelompoknya,” pungkasnya.(och)