Share
BONDOWOSO – Sejumlah warga di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan mengeluhkan air limbah pabrik yang mencemari selokan dan sumur rumah-rumah warga.
 Keluhan terhadap pabrik pembuatan sumpit itu dilayangkan dengan menyampaikan surat keberatan disertai tanda tangan seratusan warga sekitar.
Surat tersebut, bukan hanya disampaikan ke Pabrik PT. Bonindo Abadi. Melainkan juga sudah mengirimkan tembusannya kepada bupati, OPD terkait, aparat yang berwenang dan muspika setempat.
Ali Rohbini, salah seorang warga desa menyebutkan, bahwa aliran air dari limbah pabrik pembuatan sumpit itu berbusa dan warna hitam. Baunya pun juga tak kalah menyengat.
Aliran air limbahnya mengalir di selokan hingga ke lahan pertanian warga.
 “Warga khususnya Dusun Daringan sudah banyak yang mengeluhkan limbah ini. Yang dikeluarkan dari pabrik PT. Bonindo Abadi itu,” ujar Ali.
Pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum ini, menuturkan bahwa warga ingin pengolahan limbah pabrik itu dikelola dengan baik. Bukan pabriknya ditutup
 “Warga beri waktu seminggu. Kalau tidak ada solusi warga akan menutup paksa aliran air limbah itu,” terangnya.
Senada disampaikan oleh, Nurhasan, warga sekitar.
Ia menjelaskan limbah pabrik itu menyebabkan area persawahan milik warga saluran airnya berubah menjadi hitam dan kuning.
“Saat musim kemarau pasti sumur warga tidak bisa dipakai. Karena airnya berwarna hitam keruh,” bebernya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Bondowoso,
AKP Agung Ari Wibowo Kasat Reskrim Polres Bondowoso membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan langsung ke lokasi.
 “Bersama instansi terkait kami ambil sample limbahnya,” ujar Agung, beberapa hari lalu.
Nantinya sample limbah itu bakal di uji di laboratorium.
“Nanti hasilnya seperti apa, akan kami kabarkan kembali,” tutupnya.(och)