Share

BONDOWOSO – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Bondowoso membuka Galeri yang menjual hasil karya narapidana. Galeri tersebut terletak  tepat di sebelah Lapas atau di timur Alun-alun Ki Bagus Asra.

Tampak, berbagai hasil karya seperti miniatur Gerbong maut, miniatur sepeda Harley Davidson, kaligrafi, miniatur kapal pesiar yang terbuat dari koran bekas,  tas rajutan, hingga lukisan buatan para penghuni lapas dipajang dan dijual di Galeri tersebut. Setiap hasil karya dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 15ribu hingga Rp 150ribu.

Plt. Kalapas Mali Jumali, usai Seremonial Pembukaan Galeri oleh Wabup Irwan Bachtiar Rahmat, Sabtu (27/4), menerangkan, sebelumnya hasil karya nara pidana ini tidak dijual secara terbuka. Karenanya, pihak lapas membuka galeri untuk memberikan motivasi kepada para napi dalam berkarya.

“Kita aktifkan kembali galeri ini, karena ini hasil dari mereka. Karena di dalam mereka itu, kayu kecil dibuatnya gantungan kunci dan sebagainya,” ungkapnya.

Menurutnya, ada sekitar lima narapidana yang aktif membuat produk. Dan untuk tahap awal galeri tersebut hanya akan dibuka setiap hari Minggu, atau pelaksanaan Car Free Day.

 

Baca Juga : Hari Bhakti Pemasyarakatan, Wabup Irwan Tandatangani MoU dengan Lapas Bondowoso

 

Sementara itu, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat usai resmikan Galeri tersebut, menerangkan bahwa pembukaan galeri ini merupakan bagian dari inovasi. Sehingga dirinya mangaku sangat apresiatif.

Ke depan, perlu dilakukan pendampinga secara serius kepada narapidana seperti pemberian pelatihan. Karena menurutnya, ada beberapa hasil karya yang berorientasi eksport. Oleh karenanya, penting sekali pengelolaan galeri bisa terus berbenah untuk menjaga kualitas.

“Ini adalah bagian dari inovasi. Jadi warga binaan ini kalau betul-betul kita lakukan pendampingan secara serius untuk diberikan suatu pelatihan, skill bisa menciptakan beberapa produk yang nantinya menjadi icon Bondowoso. Ini sangat bagus,” kata laki-laki yang juga Politisi PDIP itu.

Ia pun mendorong Lapas Bondowoso untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan galeri ke depannya. Karena, dirinya mengaku akan mensupport beberapa anggaran yang akan diberikan dalam bentuk pelatihan secara khusus, dan pemberian bantuan peralatan.

“ Maka dari itu saya sampaikan ke Pak Mali untuk berkomunikasi dengan Pemda, dalam hal ini Diskoperindag, lakukan MoU , kerjasama kita akan mensupport beberapa anggaran untuk kita berikan pelatihan secara khusus. Dan juga ada beberapa peralatan yang nantinya, bisa kita transfer ke Lapas ini,” tegasnya.

Pantauan di lapangan, Wabup Irwan tampak takjub dengan hasil karya para penghuni lapas. Bahkan dirinya sempat memesan miniature gerbong maut yang terbuat dari koran bekas dengan ukruan besar hingga kecil. Rencananya, miniature tersebut akan ia rekomendasikan untuk menjadi oleh-oleh khas Bondowoso.

“Nanti kalau sudah pas, dan memang sudah bagus, akan kita produksi masal. Saya sendiri yang akan beli, untuk saya pasarkan menjadi oleh-oleh brandnya Bondowoso,” pungkasnya.(och)