Wabup Irwan Nilai Pembangunan Pasar Induk Gagal Konstruksi
- 22 March 2019
- 0
BONDOWOSO – Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menilai bahwa bangunan Pasar Induk Bondowoso gagal kostruksi. Alasannya, belum berusia satu tahun bangunan pasar induk itu sudah banyak mengalami kerusakan.
“Sehingga saya katakan ini gagal kontruksi, perencanaan. Sudah bocor dan sebagainya. Pembuangan juga tidak ada,” ungkapnya.
Ia bahkan memperkirakan dalam pembangunan pasar itu tidak membuat Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, (UKL-UPL). Pasalnya, kontraktor saat melakukan pembangunan dinilai tidak memikirkan bagaimana jatuhnya air. Di samping itu, juga sudah didapat sejumlah titik yang mengalami kebocoran.
“Dia tidak memikirkan bagaimana air, jatuhnya air, limbah dan sebagainya. Mungkin ini tidak ada Amdalnya, saya katakan ini tidak ada Amdal. Kalau ada Amdal, UKL-UPL, ini dibuat tidak akan seperti ini,” tutur Wabup Irwan.
Ia pun menerangkan bahwa kontraktor harus bertanggung jawab. Karena meskipun telah diserah terimakan, namun masih belum memasuki 10 tahun. Pihaknya pun mengaku ke depan tak segan untuk memberikan sanksi kepada para kontraktor manakala dalam mengerjakan proyek dilakukan dengan asal-asalan.
“Tolong ini dicatat ya, kontraktor-kontraktor yang semacam ini, asal bangun, akan kita berikan sanksi. Dan ini mereka harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Baca Juga : Bersih-Bersih Pasar Induk, Bupati Salwa Minta Dilakukan Rutin
Ia menyebut bahwa menurut informasi anggaran yang digunakan untuk pembangunan pasar induk mencapai sekitar Rp 50 milliar. Namun demikian, kata Wabup Irwan, semacam tak berfungsi maksimal. Seharusnya pasar induk menjadi pasar tradisional yang bisa dimanage secara modern. Karena bangunan telah memenuhi standart, tapi kenyataannya begini.
“Kita akan beri tegas. Tolong nanti kontraktornya siapa yang buat ini, tolong diperhitungkan, saya tidak mau tau siapa dia, mau anggota dewan, siapa pun itu. Alhamdulillah kalau sudah diblack list (red: kontraktor). Kalau perlu Kejaksaan supaya turunlah,” tegas Wabup.
Pantauan di lapangan, Wabup Irwan sempat berkeliling melihat berbagai kios dan titik-titik yang tampak terbengkalai. Bahkan, orang nomer dua di Bondowoso sempat mendapatkan banyak keluhan dari pedagang perihal beberapa titik yang bocor, air hujan yang seringkali menggenangi lantai pasar, dan masih banyaknya pedagang sayur yang berjualan di bawah. Padahal seharusnya kluster untuk penjual sayur berada di lantai atas.
Untuk indormasi, Pasar Induk Bondowoso dilalap si jago merah pada September 2014 lalu. Ratusan toko dan kios rata dengan tanah. Selama empat tahun terakhir, pedagang terpaksa harus bejualan di pasar sementara yang dibuatkan di badan jalan, sekitar Jl. Teuku Umar dan Jl. KH Agus Salim. Pada tahun 2018 lalu pasar tersebut telah ditempati untuk pertama kali setelah dilakukan pembangunan.(och)