Share

BONDOWOSO – Tim UNICEF Jawa Timur meninjau sejumlah sekolah dan pondok pesantren binaan mitra UNICEF, LPKIPI – Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia di Kabupaten Bondowoso, Kamis (29/9/2022).

Salah satu organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ini, meninjau Ponpes Manbaul Ulum di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari. MTS Negeri At Taqwa, dan SMP Negeri 3 Bondowoso.

Arie Rukmantara, Chief of Field Office, UNICEF di Jawa, menerangkan, monitoring dilakukan untuk mengukur progres kemajuan selama pendampingan hingga saat ini.

Dan hasilnya, menunjukkan kemajuan baik secara kualititatif dan kuantitatif.

Dicontohkannya, untuk kemajuan kuantitatif saat ini sudah banyak remaja putri yang mengkonsumsi pil tablet tambah darah. Sedangkan sebelumnya hanya beberapa.

“Secara kualitatif tadi diceritakan oleh Kepsek, seperti menyelesaikan kekerasan terhadap anak-anak, itu sampai tuntas,” terangnya.

Ia menerangkan, usai peninjauan ini pihaknya akan meminta masukan pada pemerintah daerah. Terkait metode yang ditawarkan ini sudah efektif atau tidak terhadap anak-anak.

Dengan tujuan akhirnya yakni kesejahteraan anak. Yakni anak terlindungi, sehat, dan mencapai cita-citanya yang terbaik.

Baca Juga : Mulai November PDAM Bondowoso Lakukan Penyesuaian Tarif, Bagini Penjelasan Plh Direktur PDAM Supriyadi

“Tanpa melalui kekerasan, tanpa melalui gangguan kekerasan, tanpa melalui gangguan pendidikan,” urainya.

Pria akrab disapa Arie ini, menerangkan, sebelum peninjauan, selama ini mitra UNICEF, yakni LPKIPI.

Memberikan pembinaan dan metode di sekolah-sekolah dan Ponpes binaan. Berupa program positif disiplin, stop kekerasan anak dan perempuan, hingga pemenuhan gizi yang salah satunya yakni mengajak mereka untuk terbiasa sarapan.

Disinggung tentang alasan memilih Bondowoso sebagai kabupaten yang mendapat binaan UNICEF, kata Arie, karena visi misi pemerintah di Bumi Ki Ronggo.

Yakni, stop anak melahirkan anak, stop kebodohan melahirkan kebodohan, serta stop kemiskinan melahirkan kemiskinan.

“Itu yang ingin kita selesaikan, dan itu kenapa Bondowoso kita pilih. Karena memiliki tiga visi misi itu,” pungkasnya.

Pantauan di lapangan, peninjuan dilakukan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), sejumlah perwakilan dari lembaga perlindungan anak Jawa Timur, Bappeda Kabupaten Bondowoso, dan Provinsi Jawa Timur.(Och)