Share

BONDOWOSO– Sebanyak 672 Mahasiswa Universitas Jember diterjunkan ke Bondowoso dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Mereka tersebar di sekitar 112 desa di 17 kecamatan dalam program desa wisata dan wirausaha desa, serta program desa stunting selama 45 hari ke depan.

Hermanto Rohman, Koordinator Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, Rabu (16/1) mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan KKN tematik ini pihaknya menyesuaikan dengan kebutuhan daerah. Di Bondowoso ini yang menjadi salah satu fokusnya yakni pengembangan wisata.

Untuk itu, dalam KKN ini pihaknya mendorong dan membantu desa untuk melihat potensi wisata dan wirausaha di desa masing-masing.

Tentu semuanya ada tahapan-tahapannya, pertama yakni melakukan identifikasi berapa potensi wisata alam, wisata kreatif dan wisata budaya. Kemudian memfasilitasi terbentuknya komunitas kluster-kluster wisata.
Misalnya, kata Hermanto, jika ada wisata berarti ada Pokdarwisnya. Kemudian akan ada pelatihan-pelatihan terkait pengembangan wisata. Tak terkecuali juga, potensi-potensi wirausaha di masing-masing desa.

” Sama untuk perencanaan pengembangan yang nanti disinergikan dengan desa, yang kemudian dieksekusi dengan dana desa,” ungkapnya pada Memo Indonesia melalui sambungan telphone.

Adapun terkait program stunting, Hermanto mengatakan, bahwa masalah stunting menjadi pokok persoalan yang tidak bisa dianggap remeh. Karena menurutnya stunting saat ini menjadi masalah nasional yang berdampak pada ekonomi dan kesehatan sepanjang generasi.

Karenanya problem stunting ini perlu diakselerasi dengan program-program yang inovatif.

“Kami punya pengalaman itu, di Bondowoso untuk yang kemarin. Misalnya, di Tegalmijin, Cindogo. Mereka sebetulnya punya potensi untuk itu, tapi mengemas dan mengonsep programnya yang mereka bingung. Nah peran kami disitu. Kami mensupport dalam bentuk konsep dan pola yang harus dilakukan oleh desa,” urainya.

Ia pun berharap dengan adanya KKN tematik ini bisa membuat desa-desa binaan mampu membranding desanya dengan kekhasan masing-masing.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, salah seorang Mahasiswi KKN di desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, Ervina Dwi Damayanti, mengatakan, bahwa dirinya bersama lima temannya akan membantu desa tersebut mengembangkan potensi wisatanya.

“Di Purnama akan merealisasikan desa wisatanya. Kita bantu. Kan pembangunannya baru 30 persen. Kita bantu mengeksplore disana gimana,” pungkasnya.(och)