Share

BANYUWANGI–  Sebuah kendaraan truk tangki ukuran 8000 liter terbakar di jalan raya Ponggo, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi sempat menggerkan warga sekitar dan pengguna jalan. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (19/7) sekitar pukul 05.00 WIB sangat singkat.

Hal ini diungkapkan salah satu saksi mata bernama Supri, warga sekitar. Menurutnya, peristiwa terbakarnya truk tangki BBM ini terjadi sangat singkat. Awalnya mengepul asap hitam pekat dari belakang truk yang tak berselang lama kobaran api terus membesar.

“Tiba-tiba terlihat asap hitam mengepul dari bagian belakang kendaraan. Wargapun panik karena takut meledak,” katanya.

Tak hanya warga sekitar, pengguna jalanpun sempat kalang kabut ketakutan melihat kondisi tersebut sehingga memilih memutar balikan kendaraanyan karena takut terjadi hal yang tak diinginkan.

“Orang yang melintas memilih berhenti menjauh, lantaran takut tangkinya meledak,” imbuhnya.

 

Baca Juga : Sambut Jenazah, Keluarga Korban Pembunuhan TKI Malaysia Histeris

 

Sementara itu, Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Genteng, IPTU Dalyono, mengatakan peristiwa terbakarnya bagian belakang truk tangki terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, dan berhasil dipadamkan 30 menit setelahnya.

“Dugaan sementara korsleting listrik pada bagian belakang kendaraan, kami juga masih melakukan penangan secara intens mengenai kejadian tersebut,” kata IPTU Dalyono.

 

Beruntung truk tangki kapasitas 8000 liter tersebut dalam kondisi kosong, sehingga api bisa segera dipadamkan petugas pemadam dari Kecamatan Genteng. Akibat peristiwa tersebut, seluruh bagian ban belakang truk terbakar, dan bagian tangki belakangnya juga hangus hingga mengakibatkan tangki milik pertamina tersebut berlubang.

“Kerusakannya di bagian belakang truk saja, ban belakang hangus dan bagian tangki berlubang,” paparnya.

Sementara itu kondisi truk tangki saat ini masih berada di sisi jalan dan dibiarkan belum dilakukan evakusai lantaran masih terkendala peralatan. “Beruntung arus lalu lintas di loksai kejadian berlangsung normal,” pungkasnya. (mam)