Share

SITUBONDO – Gelombang penolakan terhadap UU Cipta Kerja terus terjadi di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Situbondo.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Aliansi Serikat Buruh Independen Indonesia (ASBII) Kabupaten setempat menyampaikan aspirasi penolakan terhadap undang-undang yang disebut tak pro rakyat itu.

Dalam aksinya di depan Kantor DPRD Situbondo, Kamis (8/10/2020), sempat terjadi aksi saling dorong dan lempar minuman mineral dengan aparat kepolisian setempat. Penyebabnya, para pendemo memaksa masuk untuk berdialog dengan wakil rakyat.

Sebelum akhirnya diijinkan masuk, para pendemo sempat membacakan tahlil bersama-sama.

Dalam release yang disampaikan oleh pendemo disebutkan bahwa ke dua organisasi itu menyatakan mosi tak percaya kepada DPR RI.

 

Baca Juga : Laporan Dugaan Iklan Bea Cukai Bergambar Cabup, Bawaslu Situbondo : Akan Lakukan Kajian

 

Di sisi lain, pihaknya mendesak presiden untuk mengeluarkan Perpu dalam rangka membatalkan UU Cipta Kerja yang telah disahkan.

Termasuk juga mendesak pemerintah dan DPR untuk mendahulukan keselamatan rakyat dengan memfokuskan diri terhadap penanganan Covid-19. Dan terakhir, menuntut DPR untuk mengembalikan hak dan kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Situbondo, Abdurrahman saat menemui pendemo mengatakan, pihaknya menerima dan akan menyampaikan ke mana arah aspirasi tersebut.

“Dan perlu dipahami juga, tentunya sesuai dengan tupoksi masing-masing di bawah naungan undang-undang dan peraturan yang berlaku,” pungkasnya.(och)