
Tekan AKI-AKB, Dinkes Situbondo Launching Program Berlian Bersinar
- 27 October 2022
- 0
SITUBONDO – Pemerintah daerah Situbondo melalui Dinas Kesehatan melaunching program inovasi Berlian Bersinar.
Yakni akronim dari “Bersama Lintas Sektor, Amankan Ibu Hamil, Periksa Sesuai Standart” di Pendopo Aryo, Situbondo, pada Kamis (27/10/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Dwi Herman Susilo menerangkan, tujuan terbentuknya program ini yakni untuk menjalin kerja sama lintas sektor mulai tingkat kabupaten, sampai tingkat RT di desa-desa.
“Kami menyamakan misi dalam rangka membebaskan Situbondo dari angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang cenderung meningkat,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya AKI di Situbondo telah mengalami penurunan pada tahun ini.
Tepatnya, di tahun 2020 sebanyak 19 prang, dan di tahun 2021 meningkat menjadi 45 orang. Dan di tahun 2022 mengalami penurunan di angka 10.
” Dengan menurunnya angka kematian ibu hamil, itu tidak membuat kita semakin terlena. Justru kita berupaya mencari terobosan untuk mencegah terjadi ibu hamil,” ujarnya.
Untuk semakin menekan AKI dan AKB, dirinya menekankan bahwa tidak bisa kerja sendiri. Melainkan, harus bekerja bersama-sama dengan.
Salah satunya yakni dengan program “Inovasi Berlian Bersinar”.
Baca Juga : Cak Tahar Bantu Warga Urus Adminduk, Wargapun Senang
” Kami berharap agar tujuan pencegahan tersebut bisa dicapai dengan bekerja sama lintas sektor,” urainya.
Ia juga berharap pada para camat sebagai ujung tombak di desa bisa bersinergi membantu untuk memberikan sosialisasi.
Serta, mengajak para kepala desa untuk turut terlibat dalam mensukseskan Berlian Bersinar ini.
Agar program ini cepat tercapai, Dinkes akan bergerak mulai tingkat Kabupaten, tenaga kesehatan yang ada di Kecamatan, termasuk PKK yang ada di tingkat desa itu juga.
Dalam hal ini, Dinkes akan melakukan sosialisasi dan pencegahan pada ibu-ibu yang baru hamil dan yang belum sempat memeriksakan kandungannya.
Lebih lanjut Dwi Herman Susilo menerangkan jika mengacu pada kejadian meninggalnya Ibu hamil di tahun sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa kematian ibu hamil yang terjadi disebabkan terlambatnya para ibu hamil memeriksakan kandungannya.
Keterlambatan itu tentu banyak faktor. Mungkin saja karena antara domisili ibu hamil dengan Fasilitas Kesehatan (Faskes) terlalu jauh.
“Semoga dengan Program Inovasi Berlian Bersinar ini, pencegahan kematian ibu hamil di Kabupaten Situbondo bisa teratasi,” pungkasnya.
Launching Program Inovasi Berlian Bersinar di tandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Pemkab Situbondo bidang Kemasyarakatan dan SDM, Drs Prio Andoko,M.Si., serta menghadirkan pembicara Prof. Nyoman.
Turut hadir juga seluruh Camat, Direktur Rumah Sakit, para Kepala Puskesmas sekabupaten Situbondo.
Informasi tambahan Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.
Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Sementara jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (Adv/Ipung)