Share

BONDOWOSO – Warga miskin di Kabupaten Bondowoso tak perlu khawatir lagi manakala tak tercover dalam jaminan kesehatan dan pendidikan. Pasalnya, kini Pemerintah Daerah setempat telah melaunching gerakan Tape Manis ( Tanggap dan Peduli, Masyarakat Miskin).

Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, sebagai Ketua TKPK Bondowoso, dikonfirmasi awak Media usai Launching Gerakan Tape Manis, di Wisma Wabup, Selasa (17/12/2019), menerangkan, warga Bondowoso hanya perlu membawa kartu identitas diri, seperti KTP, kemudian datang ke posko Tape Manis yang ada di seluruh Kecamatan dan Kantor Desa, serta pusat poskonya di Wisma Wabup.

Kemudian, dari itu identitas diri itu akan diperiksa terlebih dahulu apakah telah masuk dalam data masyarakat miskin apa tidak.

“Jadi kalau mereka memang sudah masuk tinggal kita mengkolaborasikan, ngurusi. Kalau tidak masuk nanti gerakan Tape Manis yang akan menghandle dengan dana CSR dan sebagaimanya,” Ujarnya.

 

Baca Juga : Launching Gerakan Tape Manis, Bupati Salwa : Untuk Tekan Kemiskinan

 

Tentu sebelum itu, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap keluarga miskin dimaksud. Yakni, dengan menggunakan sistem aplikasi dan google earth. Dengan memasukkan NIK warga, selanjutnya akan terlihat di aplikasi bagaimana kondisi rumah, dan sebagaimana.

“Bohong pun akan ketahuan nanti,”jelasnya.

Ia pun memastikan bahwa aplikasi yang dijalankan dalam Gerakan yang diinisiasi oleh Pemkab berkolanorasi dengan Kompak (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) Australia ini, telah terintegrasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dan di dua OPD itu telah ada operator khusus yang ditunjuk untuk menangani integrasi aplikasi tersebut.

Dipastikan bahwa dalam penanganan setiap laporan yang ada, harus dilayani maksimum 1×24 jam.

” Jadi ini bulan hanya menghandle warga miskin. Tapi juga program ini kompleks. Sistem kependudukan, SAID dan sebagainya semua terintegrasi disini. Bahkan, 1000 hari pertama kehidupan, inintertangani disini. Kita bisa mantau warga miskin yang lagi hamil,”ulasnya.

Menurut politisi PDIP ini, untuk berbagai pembiayaan penanganan Tape Manis kepada warga miskin ini tak ada dari APBD. Melainkan, menggunakan anggaran CSR, Basnaz, termasuk juga dari Bondowoso bersedekah.

“Jadi kita menghandle yang tidak handle dalam APBD. Jadi OPD itu hanya menangani program, tapi kalau tape manis ini eksekusi langsung berkenaan dengan masyarakat. Berbeda penanganan,”pungkasnya.(och)