Share
Suasana saat berdialog dengan pejabat Inspektorat Kabupaten Probolinggo dengan sejumlah LSM dan wartawan

PROBOLINGGO, KAB
Pejabat Inspektorat Kabupaten Probolinggo, Ahsannunnas, yang usir wartawan dari kelompok kerja (Pokja) Kraksaan, biarpun sudah meminta maaf dan mengaku mempunyai penyakit hipertensi, sejumlah pihak dari LSM dan wartawan sampaikan kalau tidak ada maaf, selain mundur dari jabatannya, saat ini, yaitu Inspektur Pembantu Wilayah 1.

Padahal dalam forum tersebut, Ahsannunnas, sudah meminta maaf, baik secara lisan maupun tertulis, tetap saja demo akan dilaksanakan dalam rangka meminta mundur dari jabatannya, dikarenakan telah mengusir awak media pada Kamis (27/2) lalu.

Dan menurut Bupati DPD LIRA Probolinggo, Syamsuddin meminta agar persoalan itu diselesaikan sesuai permintaannya, yaitu mutasi jabatan.

“Target kami adalah pejabat yang bersangkutan dimutasi jauh sekali,” ungkapnya.

Jika tidak, kata Syamsuddin, pihaknya akan mengerahkan 7.500 masa untuk berdemo di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

“Kami Senin (2/3) besuk akan berorasi di depan kantor Pemkab dengan massa 7.500 orang lebih,” ujarnya lagi.

Seperti dikutip dari tadatoday.com, Ahsannunnas, telah melakukan kesalahan, dengan menghalangi tugas wartawan saat melakukan peliputan di pendapa kantor Kecamatan Kotaanyar.

“Untuk itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada 4 wartawan yang telah saya halangi saat melakukan peliputan,” katanya.

Ia mengaku arogansinya, pada saat itu, karena ketidaktahuannya terhadap wartawan maupun dunia jurnalistik. Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku jika hipertensinya kambuh. Selain darah tinggi, ia mengaku punya penyakit diabetes.

“Saya mempunyai penyakit darah tinggi. Jadi sontak pada saat itu saya melakukan hal demikian,” katanya.

 

Baca Juga : Hadiri Haul di Ponpes Nuruttaqwa, Bupati Salwa Harapkan Ponpes Jadi Pusat Perkembangan Ekonomi Kemasyarakatan

 

Selain disaksikan wartawan, dalam kesempatan itu Kepala Inspektorat Kabupaten Probolinggo, Sigit Sumarsono dan Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian juga hadir.

Forum tersebut kembali dilaksanakan karena pada forum sebelumnya, Ahsanunnas berhalangan hadir. Awak media kemudian mendesak agar dilakukan pertemuan lagi. Alasannya, agar Ahsanunnas sendiri yang menyampaikan permohonan maaf.

Terutama kepada empat jurnalis yang melakukan peliputan dan kemudian diusir tersebut. Di antaranya Taufiqurrohim (Pro TV), Mokhamad Rosyidi (Jawa Pos Radar Bromo), Zainul Rifan (tadatodays.com), dan M. Yusuf (Madura Chanel TV).

Yulius mengaku bersyukur agenda audiensi tersebut berjalan lancar.

“Alhamdulilah beliau (Ahsannunnas, Red) dan teman-teman inspektorat sudah meminta maaf, khususnya terhadap 4 orang yang telah mendapat perlakuan yang tidak baik. Ini akan jadi pembelajaran bagi kita mengenai pengetahuan tentang jurnalistik,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pokja Jurnalis Kraksaan Ahmad Faisol berharap, kejadian ini tidak terulang kembali.

“Inspektorat sudah meminta maaf berkali-kali, sesuai dengan tuntutan Pokja Jurnalis. Kami harap tidak terulang kembali, dan aparat-aparat bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini,” tegasnya.(afu)