Share

BONDOWOSO – Asisten Direktur Peusahaan Bondowoso Indah Plywood, Guskaryadi Arief, memastikan bakal membayar lunas kontrak pembayaran kepada para supplier. Hutang sebesar 8 miliar lebih kepada 11 supplier tu bakal dibayar secara bertahap.

“Kita minta pengertian mereka. Kita kan mitra sejak sama-sama masih kecil. Tolong dimengerti lah. Kita akan bayar tunggakan perusahaan secara bertahap kepada suplier,” ujar Guskaryadi, Senin (21/9/2020).

Guskaryadi tak memungkiri jika memang menunggak kontrak pembayaran kepada suppliernya. Namun di tengah situasi pandemi ini pihak perusahaan meminta waktu kepada para suplier untuk menyelesaikan pembayaran yang selama ini belum terbayarkan.

Dia mengaku bahwa keuangan perusahaan tengah mengalami beberapa kendala yang terjadi sejak bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020, karena disebabkan oleh beban operasional perusahaan meningkat seiring naiknya upah karyawan.

 

Baca Juga : Tak Kuat Bayar Supplier, BUMN BIP Dituding Pabrik Tipu-Tipu

 

“Sedangkan nilai ekspor plywood harganya turun. Ditambah biaya perawatan mesin dan adanya Covid-19, sehingga ini tidak balance untuk mengembalikan pembayaran,” sambungnya.

Selama 2020, volume produksi perusahaan menurun. Dalam sebulan seharusnya produksi 2000 kubik, namun hanya 30 persen. Sehingga hal ini membuat pendapatan perusahaan BUMN tersebut berkurang.

Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen untuk membayar tunggakan tersebut meski dengan cara dicicil. Bahkan dalam waktu dekat Guskaryadi akan terbang ke Bandung untuk menemui direktur PT. Indah Karya Plywood guna membicarakan persoalan tersebut.

“Satu dua hari saya akan ke Bandung untuk menemui Direktur,” pungkasnya. (Abr)