Share

 

BONDOWOSO – Global Allience fo Improved Nutrition (Gain) memberikan pendampingan terhadap 13 kecamatan yang dinilai memiliki angka stunting tinggi di Bondowoso. Keecamatan yang dimaksud yakni, Bondowoso, Tegalampel, Binakal, Grujugan, Maesan, Tamanan, Pujer, Sukosari, Ijen, Tapen, Klabang, Prajekan, dan Sumber Wringin.

A. Heru Nugroho, Advocacy Advisor Gain, saat acara Pertemuan Koordinasi Tri Wulan Pelaksanaan Program Baduta 2.0 menerangkan, bahwa dipilihnya 13 kecamatan tersebut berdasarkan pilihan dari Dinas Kesehatan setempat. Pasalnya, pemerintah daerah dinilai lebih memahami wilayahnya.

“Karena dana yang dari Gain terbatas, jadi kami hanya mensimulasi13 kecamatan. 10 kecamatan sisanya  akan di replikasi melalui pendanaan Pemerintah Kabupaten Bondowoso Tahun 2019 dan pendanaan DAK Non Fisik( BOK) Kementerian Kesehatan  RI melalui Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Adapun pendampingan dimaksud yakni memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak. Pendampingan sendiri disampaikan dengan cara Emo Demo (Emotional  Demonstration ), yakni sebuah panduan kegiatan yg sangat partisipasif yg bertujuan untuk menyampaikan pesan sederhana dengan cara menyenangkan dan menyentuh emosi ,menggunakan alat peraga.

Sedikitnya ada 12 modul yang disampaikan dalam kegiatan Emo Demo melalui posyandu di 13 kecamatan dimaksud. Yakni, modul ASI saja cukup, ATIKA sumber zat besi, cemilan sembarangan, membayangkan masa depan. Selain itu, ada juga menyusun balok, jadwal makan bayi dan anak, siap bepergian, ditarik ke segala arah, porsi malan bayi dan anak, ikatan ibu dan anak, harapan ibu, dan cuci tangan.

“Kenapa timbul masalah gizi itu karena faktor perilaku pemberian makan kepada anak balita. Oleh karena itu, Gain membantu mencoba merubah perilaku,” tuturnya.

Menurutnya, Gain akan mendampingi 13 kecamatan itu hingga 2020. Sementara, terkait faktor-faktor yang menjadi tolak ukur Gain dalam memilih Bondowoso, yakni stuntingnya tinggi, gizi buruknya ada, ada permasalahan kesehatan lingkungan, AKI dan AKB tinggi, dan dukungan pemdanya bagus.

“Selain Bondowoso, Gain juga dampingi Probolinggo, Jember, Trenggalek, dan Kota Surabaya,” ungkapnya.

Sementara itu, dr.Titik Erna Erawati, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, menerangkan, dalam replikasi Emo Demo di lapangan pihaknya juga menggerakan sekitar 1.184 Kader yg sdh di latih emo demo yang ada di desa. Untuk, mempraktekkan Emo Demo 12 modul di Posyandu.

Hal ini mengingat, Kader ini merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam menyebarluaskan informasi utamanya, terkait kesehatan.

Tampak, dalam acara tersebut perwakilan kepala kecamatan dan  Kepala Puskesmas, perwakilan Kepala Desa, perwakilan lintas sektor seperti Bappeda, BPKB, Dikbud, dan perwakilan tim penggerak PKK kecamatan. Mereka semua membahas dang mengevaluasi berbagai kegiatan yang sudah dilakukan. Salah satunya, yakni terkait mencegah stunting melalui Emo Demo di Posyandu. (Och)