Soal Isu Pemangkasan, Jawaban Kiai Salwa dan Irwan Berbeda
- 18 January 2018
- 0
BONDOWOSO – Beredarnya informasi tentang pemangkasan anggaran rumah tangga wabup masih belum mereda. Walau pun, Wabup KH Salwa Arifin sendiri telah menyampaikan tidak ada pemangkasan melainkan hanya keterlambatan pelayanan saja, dua partai pengusungnya di DPRD, yakni PDIP dan PPP justru mempersoalkan hal tersebut.
Irwan Bachtiar, Wakil Ketua DPRD Bondowoso yang juga Bacawabup mendampingi Salwa Arifin, mengatakan dalam waktu dekat fraksi PDIP dan PPP akan segera berkirim surat terhadap Bupati. Untuk mengklarifikasi terkait pemangkasan anggaran RT Wabup itu.
“Ini akan kami angkat di fraksi PDI Perjuangan,” ujarnya saat menggelar konfrensi pers di Rumah Rakyat (Rumah Pemenangan Salwa-Irwan), Rabu malam (17/1).
Ia menguraikan belanja operasional Wabup itu sudah ada platformnya. Tim anggaran harusnya sudah tahu berapa belanja operasional Bupati dan Wabup. Namun fakta di lapangan, setelah dirinya konfirmasi kepada Wabup, justru belanja operasionalnya dikurangi.
“Terbukti Bu Farida di dalam salah satu media mengatakan, belanja operasional Wabup dikurangi karena ada Pilkada,” jelasnya.
Dengan terjadinya pemangkasan ini, maka Irwan, menganggap Ketua Tim anggaran dalam menyusun anggaran tidak profesional. Seharusnya, dalam menyusun anggaran menggunakan asas kebutuhan, dan komprehensif.
Baca Juga : Soal Pemotongan Anggaran RT Wabup, Salwa : Tidak Benar, Itu Hanya Isu Pilkada
“Kalau proses perencanaan anggaran seharusnya pemerintah daearah harus tahu itu agenda bupati dan wakil bupati selama setahun itu apa saja. Tidak bisa itu dikruang-kurangi,” ujarnya.
Namun saat ditanya berapa porsentase pengurangan anggaran rumah tangga Wabup, Irwantak bisa menyebutkan. Ia mengatakan masih akan melihat posnya.
“Saya nanti akan liat posnya setelah Ketua Fraksi PDIP dan PPP menanyakan hal tersebut,” jelasnya.
Ketua DPC PPP, Buchori Mun’im, juga mengatakan akan melakukan hal yang sama seperti fraksi PDIP.
Ia akan meminta kepada Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Farida untuk melakukan perubahan-perubahan yang baik kedepan.
“Bisa diubah (anggaran) nanti di PAK, kan KH Salwa cuti,” ujarnya.
Sayangnya dalam acara konfrensi pers tersebut, Wakil Bupati Salwa Arifin yang juga hadir tidak memberikan komentar apa pun terhadap pemangkasan anggaran. Ia hanya menjelaskan tentang kondisi kesehatannya yang sangat fit. Ini untuk menepis berbagai informasi yang berkembang di media online, tentang kondisi kesehatannya.
Pendapat silang justru dilontarkan oleh Wakil Bupati, Salwa Arifin di hari yang sama namun acara berbeda. Ia mengatakan tidak ada pemangkasan anggaran rumah tangga di wisma yang Ia tempati selama sekitar lima tahun. Melainkan, hanya ada keterlambatan pelayanan setiap awal tahun, karena alasan administrasi.
Ia mencontohkan uang bbm selalu terlambat cair hingga tiga minggu. Hal ini lumrah terjadi setiap tahun. Namun, Ia menyadari bahwa isu pemangkasan ini justru dibesar-besarkan karena saat ini merupakan tahun politik, jelang Pilkada.
“Cuma karena sekarang ini tahun politik jadi dibesar-besarkan. Saya tidak merasakan adanya pemangkasan,” ujar Wabup usai memimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional, di Halaman Pemda, Rabu (17/1). (och)