Smart City Bertujuan Untuk Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Publik
- 7 November 2018
- 0
PROBOLINGGO – Program gerakan menuju Kota Probolinggo Smart City masih berlanjut. Hal ini disampaikan oleh Walikota Probolinggo, Hj Rukmini, yang mengatakan bahwa tujuan utama implementasi Smart City adalah guna meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
Implementasi tersebut kata Rukmini dengan melalui 3 agenda utama, yaitu menunjang kota di dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan).
“Dengan teknologi informasi, terjadi interaksi antara pemerintah dan stakeholder, serta tersedia infrastruktur kota. Kita dapat memonitor kejadian di kota, bagaimana kota berevolusi, dan bagaimana mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” imbuhnya.
Rukmini menegaskan, masterplan Smart City ini akan menjadi titik awal yang sangat berarti bagi kemajuan pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat. Mengingat semua program kerja akan terpetakan dan terintegrasi.
“Diperlukan segala masukan, saran, ide dan gagasan dari segenap tim teknis Smart City dan Dewan Smart City. Dengan begitu dokumen Masterplan Smart City dapat mengadopsi semua program serta tahapan pelaksanaannya maksimal,” harapnya.
Sementara, Kepala Diskominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman menjelaskan juga kalau saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo sudah memasuki dan melaksanakan Bimtek pada tahap 4 yang diwarnai dengan komitmen Kepala Daerah serta Kepala OPD se-Kota.
“Bentuk komitmen tersebut sudah tertuang dalam penandatanganan pakta integritas bersama,” kata Aman kepada media ini.
Aman juga mengatakan kalau Bimtek tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November lalu yang dibuka secara resmi oleh Walikota Probolinggo, di ruang pertemuan salah satu hotel di Surabaya.
“Walikota meminta semua pihak serius atas hasil Bimtek tahap 4 tersebut, sehingga sesuai dengan tujuan serta harapan bersama,” lanjut Aman.
Profesor Giri Sucahyo selaku pembimbing dari Kementerian Kominfo waktu sangat mengapresiasi kinerja tim teknis Smart City Kota Probolinggo.
“Tanpa konsultan mampu menyelesaikan 158 halaman buku masterplan Smart City. Ini luar biasa antusiasnya, semoga ini menjadi awal yang baik sehingga bisa ditindaklanjuti oleh OPD. Buku yang sudah tersusun tersebut akan dipayungi Perwali sebagai pedoman,” imbuhnya.
Pada acara tersebut, diantara one on one meeting sesuai dengan 6 pilar yang ditentukan.
“Mulai dari smart governance, smart branding, smart living, smart economy, smart society dan smart environment. Mereka menyampaikan program prioritas, mulai dari inovasinya, nama program dan kegiatannya, anggaran yang dibutuhkan, kapan diimplementasikan serta instansi yang terlibat didalamnya,” paparnya lagi.
Dalam proses tersebut, Professor Yudho Giri Sucahyo didampingi oleh staf dari Direktorat LAIP Kemenkominfo RI Mentari Rizky Ramadhani. Mereka mengupas satu per satu sesuai dengan Renstra maupun RPJMD sehingga sinkron dengan program Walikota periode berikutnya. (afu)