Serap Aspirasi, Polres Bondowoso Ajak FKUB Nyangkruk sambil Ngopi Bareng
- 10 October 2018
- 0
BONDOWOSO – Kesatuan Polisi Resort Bondowoso menggelar Nyangkruk dan Ngopi Bareng FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dan Tokoh Lintas Agama, di Aula Polres, Rabu (10/10). Kegiatan tersebut digelar untuk menyerap berbagai aspirasi dan memelihara sinergitas antara semua elemen masyarakat di Bondowoso.
Kapolres Bondowoso AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi mengaku bahwa seluruh elemen tokoh agama yang hadir memberikan masukan-masukan, apa yang perlu di sinergitaskan antara kepolisian dengan masyarakat. Apalagi, tahun ini dan 2019 mendatang akan memasuki berbagai even. Oleh karena itu, kamtibmas perlu dijaga, dipelihara, agar aman dan kondusif.
“Mungkin hari ini kita undang FKUB dan para tokoh lintas agama. Besok kita elemen masyarakat yang lain kita undang,” kata Kapolres Taufik.
Baca Juga : Galang Dana untuk Donggala-Palu Melalui Lomba Kicau Burung
Ia mengatakan melalui kegiatan ini ada banyak informasi masyarakat yang selama ini tidak tersampaikan. Sehingga, pihaknya bisa mencegah terhadap hal-hal yang kemudian bisa menjadi besar.
“Ini saya memberikan floor. Silahkan memberikan informasi, karena kan jaringan polisi yang ada sampai di kecamatan terbatas, jadi mereka bisa memberikan informasi,” urainya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bondowoso, Muhammad Malik, mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan ini dinilai sebagai sebuah langkah yang berkemajuan. Artinya, dalam rangka menghadapi Pilpres dan Pileg 2019 jauh-jauh sebelumnya sudah dilakukan koordinasi dengan simpul-simpul yang ada di masyarakat.
“Sehingga harapannya nanti, setelah simpul-simpul itu ketika saling berkomunikasi dan berkoordinasi maka untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan itu, akan lebih cepat terantisipasi,” tutur Malik pada media.
Pantauan di lapangan, tampak, nyangkruk dan ngopi bareng tersebut berlangsung guyub. Berbagai “curhat” disampaikan secara terbuka oleh sejumlah tokoh lintas agama masyarakat. Mulai dari permasalahan lalu lintas, kenakalan remaja, maraknya informasi hoax, hingga permasalahan narkoba di kabupaten yang dikenal sebagai penghasil kopi ini.(och)