BONDOWOSO – Pasar Hewan Terpadu di Selolembu, Kecamatan Curahdami mulai diuji coba menjadi pusat aktivitas jual beli hewan setiap Kamis.

Uji coba sudah dilakukan dua kali, sejak dilaunching kali pertama pada Kamis lalu (14/1/2021).

Kendati demikian, tampak pada uji coba ke dua Kamis (28/1/2021) sekitar Pukul 10.00 WIB, tak ada aktivitas jual beli.

Bahkan tak ada satu pun hewan ternak baik sapi maupun domba yang tampak di lokasi. Hanya beberapa petugas dan penjual makanan ringan.
Tampak di luar gerbang ada satu penjual burung.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa beberapa jam sebelumnya memang ada beberapa pedagang tetapi semuanya sudah pulang.

Sepinya pasar, katanya bisa jadi karena masih pasar baru.

“Mungkin biasa kalau pasar baru,” katanya.

Baca Juga : Satpas SIM Situbondo Berbagi Jum’at Berkah di Desa Arjasa

Melihat kondisi ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur meminta ketegasan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dalam memindahkan aktivitas pedagang.

Artinya, Diskoperindag tidak perlu menunggu sempurna untuk memindah segala aktivitas jual beli ternak secara total.

“Karena kalau menunggu selesai 100 persen, eman fasilitas yang dibangun sebelumnya yang nilainya miliaran. Sampai rusak lagi nanti,” terangnya.

Menurutnya, Tahun 2020 sudah dialokasikan penambahan anggaran untuk kegiatan pembangunannya sekitar Rp 1,7 miliar.

“Pembangunan di Dinas Pertanian dan Peternakan. Cuma pengoperasiannya diserahkan ke Diskoperindag. Yang jelas anggaran sudah dilaksanakan, cuma katanya masih kurang,” jelasnya.

Sementara itu saat uji coba pertama pasar ternak, Kepala Diskoperindag, Sigit Purnomo mengaku sudah menginventarisir masukan pedagang yang nantinya akan dilaporkan kepada bupati.

“Yang nanti dituangkan dalam kebijakan anggaran untuk pembangunan selanjutnya,” jelas Sigit.

Menurutnya, selama uji coba pasar hewan terpadu di Silolembu Curahdami Bondowoso dibuka setiap Kamis dan kan berlangsung sampai proses pembanguan sempurna.(och)