
Sempat Tak Dapat Perhatian, Gobak Sodor Putri Bondowoso Kini Diarak Karena Peroleh Medali Emas
- 1 November 2021
- 0

BONDOWOSO – Tim gobak sodor (olahraga tradisional hadang) putri Bondowoso diarak keliling kecamatan Bondowoso oleh KONI dan Disparpora wilayah setempat, Senin (1/11/2021).
Mereka diarak karena berhasil mengharumkan nama Bondowoso dengan berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Tradisional (Portrad) Tingkat Provinsi Jawa Timur, yang diselenggarakan 18-22 Oktober kemarin.
Padahal, sebelum berangkat ke Pacitan, para atlet hadang sempat menemui Bupati Salwa Arifin. Namun hanya ditemui staf ahli karena saat itu bupati disebut ada kegiatan.
Akhirnya setelah pulang dari Pacitan dan berhasil meraih medali emas, mereka bisa bertemu Bupati Bondowoso, Senin (1/11/2021).
Salah seorang atlet dan kapten tim hadang, Seftin Widia Wulandari (18) mengatakan, tim hadang putri berhasil membawa nama Bondowoso.
“Meskipun sebenarnya di Gobak Sodor (hadang) tidak terlalu mendapatkan perhatian. Lebih banyak yang tidak mendukung sebetulnya,” katanya saat dikonfirmasi usai Silaturahmi dengan Bupati Salwa di Pendapa Bupati.
Maka dalam setiap kejuaraan, perempuan asal Kecamatan Maesan itu dan rekan setimnya selalu berusaha membalas dengan prestasi.
Demi bisa mengharumkan nama Bondowoso, dia dan rekan setimnya mulai berlatih sejak bulan Februari lalu.
“Latihan fisik, latihan teori dan formasi,” imbuhnya.
Latihan atlet hadang pun kata dia, juga berpindah-pindah karena tak punya tempat latihan tetap. Kadang di Alun-Alun Bondowoso dan di lapangan futsal.
“Pindah-pindah sih,” imbuh remaja 18 tahun itu.
Sementara Ketua KPOTI (Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional) Kabupaten Bondowoso, Anis Sanjaya mengatakan, kejuaraan rencananya diselenggarakan bulan Juli namun ditunda ke Oktober kemarin.
“Ini malah medali ke tujuh baik tingkat provinsi dan nasional,” katanya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, memang tahun kemarin tim olahraga tradisional hadang tidak mendapatkan perhatian. Tapi kali ini sudah lumayan diperhatikan.
“Keberangkatan kita ini awalnya memang kurang perhatian. Setelah tertatih-tatih mencapai prestasi, sekarang luar biasa Pemerintah Bondowoso,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Molyadi, mengatakan tidak adanya perhatian saat akan berangkat disebutnya hanya miss komunikasi. Karena, saat itu terjadi perubahan pucuk kepemimpinan di Disparpora.
Baca Juga : Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Tinjau Vaksinasi Massal di Kelurahan Dawuhan
“Itu hanya miss komunikasi aja, ada pergantian di pucuk pimpinan. Sehingga saya menjadi orang baru, kan perlu mengevaluasi semua,” tuturnya.
Ia menyebutkan, menjadi kewajiban Pemda untuk melakukan pembinaan kepada seluruh cabang olahraga baik prestasi maupun non prestasi.
Karena itulah, pihaknya akan memfasilitasi pembinaan untuk persiapan majunya tim gobak sodor putri ini ke tingkat nasional tahun depan.
“InsyaAllah tahun depan kita maju ke tingkat nasional. Pembinaan dari dinas akan tetap kita fasiliasi,” ujarnya.
Sementara itu tim gobak sodor ini, kata Molyadi, atas prestasinya mendapatkan reward berupa uang Rp 5 juta.
Bupati Salwa Arifin saat sambutan mengatakan terima kasih dan kebanggaan atas prestasi yang ditorehkan.
Namun, dirinya mengaku kurang puas akan penyambutan dari Disparpora dan KONI. Karena, dinilainya penghormatan ini tidak maksimal dan tak sesuai prestasi yang dicapai.
“Saya masih kurang puas, mengenai prestasi yang luar biasa. Mestinya tak seperti ini penghormatan kami terhadap adik-adik yang memberikan prestasi luar biasa ini,” ujarnya.
“Jadi ini kekurangan kami,” tuturnya.
Namun, ia tetap berharap prestasi ini tak henti hanya disini. Melainkan bisa terus dikembangkan.
Informasi dihimpun, tim gobak sodor putri ini bahkan telah menorehkan prestasi dalam berbagai kejuaraan.
Seperti di antaranya yakni Juara 1 tim putri Portrad tingkat Provinsi Jawa Timur di Pacitan, Juara 2 di Bantul, Juara 2 di Pandaan, Juara 1 tim putra di Bandung, Juara 2 tim putri di Bandung, serta Juara 2 di Bantul.(och)