Share

Bondowoso – Kabar gembira bagi petani beras organik di Bondowoso, khususnya di Lombok Kulon, Wonosari dan di desa Taal, Tapen. Saat ini, tim dari Biocert tengah melakukan inspeksi untuk selanjutnya akan menyatakan apakah beras organik Bondowoso akan lulus sertifikasi internasional atau tidak.

Sertifikasi internasional ini sangat diperlukan oleh petani untuk meningkatkan daya saing dan nilai jual yang lebih tinggi. Dengan sertifikasi internasional ini, maka beras hasil pertanian organik akan bisa di ekspor ke luar negeri.

Mulyadi, Ketua Kelompok Tani Al Barokah Lombok Kulon, mengatakan jika selama ini beras organik miliknya hanya bisa dijual di tingkat nasional. Mengingat pihaknya hanya memiliki sertifikasi nasional. Tapi setelah lulus sertifikasi internasional nanti, dirinya sudah bisa dengan bangga mengekspor beras organik Lumbok Kulon ke luar negeri.

Menurutnya, jika lulus sertifikasi Internasional nanti, maka akan menjadi pertama dan satu-satunya di Jawa Timur. Adapun negara tujuan ekspor yang akan disasar di antaranya, Jepang, Kanada, Australia dan Riyadh.

Sementara itu, Kurniati SP, Penyuluh Pertanian Lombok Kulon, mengatakan bahwa dari total 135 hektar pertanian organik, baru 70 hektar saja yang diajukan untuk mendapatkan sertifikasi Internasional ini. “70 hektar punya tiga kelompok tani. Memang tidak diajukan semua, karena kami hanya memilih lahan-lahan yang sudah sesuai dengan SOP Organik yang sudah ditentukan oleh biocert,” katanya pada Memo Indonesia.

Dia berharap sertifikasi internasional yang didapat nantinya bisa mensejahterahkan petani di Lombok Kulon. Selain itu juga menjadi stimulus bagi Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Bondowoso pertanian Organik. “Kan Pemerintah Daerah berencana akan membuat setiap kecamatan melakukan pertanian organik seluas 10 hektar tiap kecamatan. Mudah-mudahan ini bisa jadi penyemangat dan lebih fokus,” paparnya. (och/esb)