Share

BONDOWOSO – Minimnya prestasi akademik yang diperoleh oleh mayoritas Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Dapil III, yang meliputi Kecamatan Pujer, Tlogosari, Sukosari, Sumber Wringin dan Ijen, menjadi sorotan serius Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin. Bupati Salwa menginginkan agar sekolah yang dikategorikan sebagai sekolah ‘pinggiran’ itu tidak kalah dengan sekolah-sekolah yang notabene berada di wilayah peekotaan, yang telah banyak mengantongi prestasi akademik hingga tingkat internasional.

“Tadi saya dengar sekolah di lima Kecamatan ini jauh lebih banyak prestasi non akademiknya dibandingkan dengan prestasi akademik. Saya ingin agar sekolah ini tidak kalah dengan sekolah di wilayah kota,” ucapnya.

Menyikapi hal itu, Bupati Salwa ingin agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso segera mencari solusi untuk mengentaskan persoalan tersebut. Juga berpesan kepada guru-guru di lima Kecamatan itu benar-banar tulus dalam mencetak murid berprestasi.

“Selain itu juga dewan guru harus berusaha telaten dalam menciptakan murid berprestasi,” tambah Bupati Salwa.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rachmat, menyarankan agar Kepala Dikbud berupaya untuk memeratakan tenaga guru potensial di tiap Kecamatan. Diharapkan agar guru-guru potensial yang ada di kota juga bisa menyalurkan kemampuannya di sekolah-sekolah pinggiran.

“Saya harap Pak Harimas memeratakan guru. Tiap dua tahun sekali ada perolingan. Biar semua guru dapat merasakan, bisa berjuang menyalurkan kemampuannya di sekolah pinggiran,” harap Wabup Irwan.

Sementara informasi yang berhasil dihimpun, untuk tingkat SD, SDN Sumber Wringin menjadi Juara 1 dan 2 Taekwondo tingkat Provinsi. SDN Maskuning Wetan 2, Pujer, juara 1 dan 2 Kejurda pancak silat Nasional. SDN Kejayan, Pujer, meraih juara pancak silat piala Menpora. Sedangkan untuk SMP, Smb juara 1,2,3 tingakat propinsi. (abr)