Share

BONDOWOSO – Sejumlah sapi milik Warga Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hasil laboratorium diterima dua hari lalu dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Malang.

“Memang tidak secara resmi, melalui WA dua hari lalu. Hasil lab menunjukkan positif,” demikian dituturkan oleh Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas peternakan dan perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso, drh Cendy Herdiawan.

Ia melanjutkan bahwa semula sapi yang mengalami gejala sebenarnya hanya satu ekor. Namun jadi satu kandang dengan ternak lainnya.

Menurutnya, pasti yang lain positif tetapi tidak menunjukkan gejala atau kondisinya sehat.

Adanya kasus ini, membuat timnya bergerak cepat melakukan edukasi terhadap peternak, agar sapi yang tertular tidak dijual sehingga tidak menular ke ternak-ternak yang lain.

“Mudah-mudahan terus seperti itu,” imbuh dia.

Menurutnya, suatu daerah yang terdapat kasus PMK meskipun hanya satu maka dianggap tertular.

“Kalau Bondowoso karena satu dan tidak berkembang, tertular tapi terkendali. Jadi tidak tersebar ke mana-mana,” jelas dia.
Sebenarnya kata dia, PMK ini mudah sembuh. Bahkan sapi yang ada gejala dan dinyatakan positif sudah mau makan dan kondisinya mulai membaik, atau sudah tahap pemulihan.

Baca Juga : Kecamatan Curahdami Gelar Festival Lansia: Ada Hadiah, JJS, Hingga Makan Buah Bersama

“Tapi tetap kita awasi mas. Jangan sampai sapi itu kemana-mana. Petugas kita mengamati terus,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Seekor sapi jenis persilangan Limpo (Limousin PO) di Bondowoso terindikasi terpapar penyakit kuku dan mulut (PMK).

Indikasi itu dilihat dari adanya beberapa gejala PMK terhadap sapi milik warga Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal.

Diantaranya terdapat hipersalivasi (keluar air liur), dan lesi atau semacam sariawan di gusi dan lidah ternak. Namun demikian, gejala itu tidak selalu menunjukkan PMK. Bisa saja penyakit lain.

Untuk itulah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso bersama Puskeswan Curahdami, dan Pusvetma (Pusat Veteriner Farma) Malang melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel darah ternak tersebut, Rabu (18/5/2022).

Tak hanya satu ekor sapi, namun lima ekor sapi lainnya yang berada dalam satu kandang diambil sampelnya.(och)