Share

BONDOWOSO – Satgas pangan Bondowoso melakukan monitoring memastikan ketersedian beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di enam supplier.

Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Bondowoso, Zaiful Bahri, pemeriksaan dilakukan karena saat ramadan kebutuhan akan beras meningkat. Sedangkan rencana pendistribusian BPNT dijadwalkan sebelum lebaran.

Karena itulah pihaknya ingin memastikan konsistensi distributor untuk memenuhi kebutuhan beras yang akan disajikan dalam program BPNT.

“Kebutuhan beras menjelang lebaran mesti meningkat, hanya memeriksa ketersedian,” ujarnya dikonfirmasi Jum’at (30/4/2021).

Ia menerangkan bahwa hasil dari tinjauan itu menunjukkan bahwa distributor memastikan sanggup memenuhi beras di tengah tingginya permintaan jelang lebaran.

Adapun, jumlah penerima BPNT untuk periode Maret dan April 2021 disebut oleh Zaiful, terjadi penurunan.

 

Baca Juga : Turun Jalan, Bung Karna dan Forpimda Sosialisasikan Larangan Mudik

 

Pada Februari 2021 tercatat penerima BPNT sekitar 106ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, kini penerima menurun menjadi 77,51 persen dari jumlah sebelumnya.

“Karena identitas kependudukan. Seperti NIK tidak online, ditemukan nama di kependudukan yang menyebut nama ayah dan anak. Kemudian pecah KK tidak dilaporkan ke desa, sehingga DTKS tak valid,” ungkapnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bondowoso, Sucipto menambahkan, kegiatan ini bentuk pencegahan agar tak terjadi penyimpangan dalam menyajikan beras untuk BPNT.

“Saya hanya melihat kualitas berasnya seperti apa. Apakah sudah memenuhi syarat mutu dan kualitas, sudah dicek labfor. Seperti itu,” katanya.

Ia mengaku bahwa hasik dari monitoring itu menunjukkan bahwa kualitasnya memenuhi syarat.

“Dan sementara ini tidak ada komplain dari masyarakat. Kalau ada komplain saya minta harus perbaiki, tarik berasnya,” tutupnya.(och)