Share

 

BONDOWOSO – Ribuan pencari kerja antusias mendatangi Bondowoso Job Market Fair 2017 di Aula UPT PK-BLK, Rabu (27/9). Bursa Lowongn kerja tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Bondowoso, ini diikuti sedikitnya 27 perusahaan yeng menyediakan 1.537 lowongan kerja. Lowongan kerja ini dibuka merata bgi masyarakat lulusan SMA, SMK, D3, S1, dan S2.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Hidayat, saat membuka acara mengatakan perkembangan ketenagakerjaan di Bondowoso sebagaimana data dari BPS tahun 2016, angka pengangguran terbukanya yakni 1,72 persen. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata angka pengangguran terbuka Jatim (4,47 persen). Selain itu, jumlah PPT di Bondowoso diperkirakan menurun 1,6 persen, dan ini lebih rendah dibanding Jatim rata-rata Jatim (4,21 persen).

Menurutnya ini terjadi karena beberapa faktor, yakni tingginya pertumbuhan angkatan kerja. Akan tetapi pertumbuhan kesempatan kerja di Bondowoso masih rendah. Pendayagunaan tenaga kerja juga masih rendah. Selain itu, tingkat pendidikan dan produktivitas tenaga kerja masih rendah, serta penyebaran penduduk yang tidak merata.

“Ketidak seimbangan ini terjadi karena kesenjangan informasi antara perusahaan dan pencari kerja,” ujar Hidayat.

Untuk menanggulangi persoalan ini, kata Sekda, pihaknya melakukan upaya memperluas kesempatan kerja melalui job market fair, maupun pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat.

“Namun hal ini tidak akan terlaksana tanpa ada sinergitas yang baik antara pemerintah dan perusahaan serta masyarakat di Bondowoso,” tambahnya.

Sementara itu, Purno Winardi Kadis Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Bondowoso, mengatakan bursa lowongan kerja tahunan ini tentu diselenggarakan untuk menekan angka pengangguran di Bondowoso. Berdasarkan data yang ada di kantornya jumlah pengangguran terbuka mencapai sekitar 7 ribuan.

Dalam JMF ini, kata Purno, pihaknya juga memberikan pelatihan keterampilan kerja. Di antaranya pelatihan las karbet, processing, instalasi listrik, pembuatan paving, salon, audio, bisnis menejemen, perbengkelan, servis TV, dan menjahit. processing.

“Saya harapkan pelatihan ini bukan hanya berhenti di sini, tapi juga berkesinambungan sehingga bisa mengentaaskan pengangguran dan memberdayakan masyarakat,” pungkasnya. (och)