Share

BONDOWOSO – Banyaknya kartu keluarga sejahtera (KKS) yang bermasalah membuat penyaluran bantuan sosial (Bansos) di Bondowoso tidak maksimal.

Kepala Dinas Sosial Bondowoso Anisatul Hamidah menyebut, jumlah awal kartu bermasalah atau keluarga penerima manfaat (KPM) tidak transaksi mencapai 3300-an. Jumlah itu baik dari KPM Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, seiring dengan pembenahan yang dilakukan jumlahnya turun ke angka 2000-an.

“Kita pantau terus. Setiap hari datanya bergerak. Sudah tidak sampai 2 ribu,” jelasnya, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga : Seorang Disabilitas di Bondowoso Belum Pernah Tersentuh Bantuan

Dinas Sosial tak bisa menyebut secara pasti berapa jumlah KPM yang tidak bisa transaksi terbaru. Sebab, data itu ada pada pihak BNI 46 selalu bank penyalur Bansos.

“Kewenangannya itu ada di BNI. Nanti saya tanyak dulu ke BNI,” jawabnya.

Adapun penyebab KPM tidak transaksi disebabkan oleh tiga hal. Yakni karena data ganda, saldo nol dan e-wallet tidak aktif.

“Kalau itu sudah klir baru bisa dicairkan. Kita deteksi dulu,” terangnya.

Anis menegaskan jika saat ini pihaknya terus mengumpulkan data KPM tidak transaksi. Sembari terus berkoordinasi dengan BNI memperbaiki KKS bermasalah yang sudah masuk.

“Maka dari itu kita koordinasi terus,” tambahnya.

Selain telah membuka aduan pelayanan Bansos di kantor Dinas Sosial, Anis juga meminta pemerintah desa untuk jemput bola mencari warganya yang tak bisa mencairkan Bansos.

“Tentu kita juga minta pemerintah desa untuk menginvertarisir,” pungkasnya. (abr)