Share

BONDOWOSO – Puluhan pendukung Bupati Bondowoso yang tergabung dalam Relawan KH Salwa Arifin, melakukan aksi damai dengan mendatangi Mapolres Bondowoso, Jumat (18/3/2022).

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk respon terhadap konflik yang terjadi antara Bupati dengan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir.

Di depan Mapolres, para demonstran membentangkan tulisan menuntut aparat penegak hukum agar mengusut tuntas pelaku pencemaran nama baik bupati dan menegakkan UU ITE tanpa pandang bulu.

” DPRD bukan parlemen jalanan !!! ” demikian tulisan salah satu demonstran.

Koordinator aksi, Johan Gondrong menilai, Bupati Bondowoso yang merupakan ikon Kota Tape telah dilecehkan sehingga masyarakat tidak menerima kondisi tersebut.

” Kapolres akan menindaklanjuti secara profesional permasalahan ini. Insya Allah ada harapan ke depan untuk diusut tuntas. Itu menurut keterangan Kapolres tadi,” tegasnya.

Johan juga menegaskan, jika tidak ada tindakan dari pihak Polres Bondowoso maka akan ada aksi lanjutan lebih besar. Sehingga ia berharap pihak penyidik benar-benar profesional menangangi masalah tersebut.

Sementara itu, Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko menjelaskan bahwa para relawan pendukung bupati meminta kejelasan dan progres terkait laporan Bupati Salwa melalui kuasa hukumnya.

Baca Juga : Kunjungi Situbondo, Ini Pesan Danrem 083 ke Babinsa

” Kurang lebih lima orang yang diaudiensikan. Kami sampaikan bahwa sedang berproses untuk kami pilah-pilah lagi pasal mana yang bisa dikenakan. Lalu juga berikut dengan interogasi awal kaitan dengan keterlibatan masing-masing pihak. Kami memohon waktu untuk prosesnya kami percepat,” jelasnya.

Wimboko memastikan bahwa dalam menindaklanjuti permasalahan akan mengedepankan profesionalisme dan akuntabel, sesuai prinsip semua sama di depan mata hukum.

” Cuma mungkin ada tahapan-tahapan yang akan kami percepat kaitan dengan permasalahan ini,” lanjutnya.

Polres pun terbuka kepada para relawan bupati yang ingin mengetahui perkembangan penanganan kasus tersebut. ” Sewaktu-waktu mereka ingin tahu perkembangannya, kita terbuka,” bebernya.

Sebelumnya, viral beredar potongan video Ahmad Dhafir yang menyebut adanya jual beli jabatan di lingkup pemerintah daerah. Akibat pernyataan tersebut, Bupati Salwa pun telah melaporkannya ke pihak berwajib beberapa waktu lalu. (abr)