Share

BONDOWOSO – Puluhan pelajar setingkat SMP dan SMA di Bondowoso mengikuti open recruitmen Forum Anak (FA) Kabupaten. Selama dua hari para calon anggota Forum Anak itu mengikuti pembekalan berkaitan dengan berbagai isu dan hak-hak anak.

Lutfi Firdaus, Direktur LPKIPI Lembaga mitra Unicef yang menangani Pendidikan Inklusif, mengatakan FA ini menjadi wadah baik bagi anak-anak untuk memperjuangkan hak-hak anak. Utamanya, hak pendidikan dan perlindungan anak, serta hak tumbuh kembang dan partisipasi.

“Mereka sadar bahwasanya, mereka  terlibat dalam menyelesaikan isu-isu pendidikan, isu-isu anak terutama yang berikatan dengan jargon, untuk pendidikan tak ada yang tertinggal lagi,” sambungnya.

Menurut Lutfi, ada banyak isu-isu anak yang ada di Bondowoso seperti nikah dini, anak-anak tidak sekolah, narkoba dan lain-lain.

“Anak-anak ini kemudian sebagai ujung tombak melakukan penyadaran terkait dengan isu-isu anak tersebut,” katanya.

 

Baca Juga : PCNU : Kita Serahkan Komunikasi Pada PPP dan PKB

 

Dilanjutkannya, bahwa Unicef sendiri komitmen dalam mensupport berbagai program yang dilakukan oleh FA. Utamanya, upaya mereka dalam melakukan penyadaran tentang isu-isu anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Nunung Setianingsih, dalam acara Open Recruitmen Forum Anak  di Aula Sabha Bina 2, Sabtu (4/5), menjabarkan, keberadaan FA yang sudah berusia lima tahun selama ini menjadi mitra pemerintah daerah hingga tingkatan bawah. Mereka membantu pemerintah daerah dalam pemenuhan hak anak, perlindungan anak serta isu yang  tentang anak. Khususnya, kasus yang berkaitan dengan pernikahan dini.

Turut ambil bagiannya generasi muda ini dinilainya sangat positif karena memang angka pernikahan dini di Bondowoso yang cukup tinggi.

“Catatan di DPPKB dari total pernikahan sekitar 5.200an, pernikahan di bawah 20 tahunnya itu 41,76 persen,” katanya.

Dilanjutkan oleh Nunung, bahwa keterlibatan FA dalam upaya menekan pernikahan dini, progressnya bagus sekali. Mereka turun langsung dengan melalukan sosialisasi dan pendampingan.

“Adik-adik ini kreatif sekali. Banyak sekali ide-ide yang dituangkan, kita sebagai pemda  memberikan pembinanan dan memfasilitasi sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang ada, termasuk memonitoring, ” katanya.

Karenanya, Ia pun berharap ke depan pengurus FA ke enam ini bisa lebih meningkatkan kinerja dalam membantu penekanan angka pernikahan dini di Bondowoso.(och)