Reboisasi di Ijen, Perhutani Ancam Tutup Petak Jika Tanaman Dirusak
- 4 March 2021
- 0
BONDOWOSO – Puluhan karyawan perhutani yang tergabung dalam Serikat Karyawan Perhutani (SEKAR) DPD Bondowoso melakukan reboisasi di Petak 25, RPH Sukorejo, BPKH Sukosari, Kamis (4/3/2021).
Mereka menanam ratusan bibit Makadamea dan cengkeh di petak yang berada di ketinggian sekitar 1.600 mdpl.
Adm. KPH Perhutani Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengancam akan menutup petak manakala masyarakat merusak tanaman yang telah direboisasi oleh para pekerja Perhutani.
Bahkan, pihaknya akan memasang papan kayu yang bertuliskan bahwa reboisasi telah dilakukan Perhutani di lokasi-lokasi yang telah ditanami ulang.
“Sampai tanaman saya dimatikan, atau tidak bisa tumbuh dengan baik, saya tutup petak ini. Nanti kita awasi, tolong diawasi sama-sama,” kata laki-laki yang juga Majelis Pertimbangan Sekar.
Di lain sisi, Adm yang baru 5 bulan di Bondowoso itu, meminta para karyawan Perhutani untuk terus menekankan masyarakat agar membuat tanaman sela. Sebagai, upaya untuk menahan erosi.
“Wajibkan mereka untuk membikin tanaman sela,” ungkapnya.
Baca Juga : DPC PPP Bondowoso Apresiasi Pencabutan Perpres Legalisasi Investasi Miras
Ketegasan ini, kata Andi dilakukan mengingat ada sekitar 3.000 hektar lahan hutan di Kecamatan Ijen yang rusak dan perlu diperbaiki. Parahnya, kerusakan terjadi di lahan-lahan yang justru rawan bencana.
Karena itu dirinya berharap semua pihak utamanya karyawan Perhutani untuk menjaga dan mengajak masyarakat merawat tanaman ini.
Adapun pemilihan jenis pohon yang ditanam, karena terkait dengan saat ini KPH Kerhutani Bondowoso yang dijadikan percontohan KPH kelola ekologi. Artinya, bagaimana jita menjadikan hutan kembali pada fungsinya namun bisa juga ada hasilnya. Namun, perlu diingat bahwa hasil hutan bukan hanya kayu.
“Kita juga jadi KPH kelola ekologi,” tutupnya.(och)