Share

BANYUWANGI – Ratusan pemudik terlantar di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Wangi yang berasal dari berbagai daerah dengan tujuan Madura. Ironisnya, petugas yang berada di pelabuhan tidak ada upaya untuk memberikan fasilitas yang memadai, sehingga banyak para pemudik yang tidur di lantai dengan alas seadanya.

Beberapa penumpang mengeluhkan atas keterlambatan jadwal keberangkatan sehingga mereka terlantar hingga berhari-hari. Hal ini diungkapkan Sunar, pria berumur 43 tahun, pemudik asal Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.

Menurutnya, dirinya sudah tiga hari berada di pelabuhan Tanjung Wangi bersama keluarganya. Padahal, tahun sebelumnya tidak terlantar berhari-hari dan hingga hari ini belum ada informasi keberangkatan dari pihak pelabuhan.

“Saya sudah bertanya pada petugas dan petugas bilang keberangkatan tanggal 23, tapi hingga saat ini kita yang berada di pelabuhan belum menerima ticket. Belum ad kejelasan,” ujarnya.

 

Baca Juga : Kurangi Tingkat Kecelakaan, Polres Banyuwangi Lakukan Tes Urine Para Sopir Angkutan Umum

 

Kepala Sebrangan Otoritas Pelabuhan ( KSOP), Gugan Sugiana menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan para pemudik tertunda perjalanannya. Pertama karena salah satu armada mengalami trouble mesinnya dan turbo yang menjadi penguat tenaga utama rusak. Namun pihaknya sudah mendatangkan teknisi langsung dari surabaya hingga pada akhirnya kapal bisa melanjutkan pelayarannya lagi pada jam 10.00 tadi malam. Kedua banyak penumpang yang memang datangnya terlambat dari jadwal keberangkatan yang sudah kami tentukan.

“Kami sudah beri jadwal dari tanggal 19, tapi penumpang yang sudah masuk dalam jadwal tersebut banyak yang terlambat, jadwal tgl 19 datangnya justru melebihi jadawal, ” terangnya.

Gugan menambahkan, beberapa upaya akan kami tingkatkan agar kejadian seperti ini bisa teratasi, dan jadwal keberangkatan pemudik gratis selanjutnya tanggal 23.

“Jumlah penumpang 150 dan ditambah penumpang yang terlambat 15 orang dan totalnya 165,” imbuhnya.

Menurutnya, keberangkatan setelah tanggal 23 itu dibrangkatan lagi pada tanggal 27 Juni, namun apabila ada penumpang yang tidak sabar dan memaksa pihaknya sediakan armada di luar jadwal sebelumnya itu pada tanggal 25.

“Tapi kita sengaja tidak umumkan itu dulu karena ditakutkan penumpang jadi rancuh, yang penting kita mengupayakan yang terbaik untuk para pemudik dengan sebaiknya, ” pungkasnya. (mam/ron)