Share

BONDOWOSO – PT Pupuk Indonesia memastikan telah memgirim subsidi ke distribustor Bondowoso.

Menurut AE PT Pupuk Indonesia, Slamet Saputra menjelaskan, pihaknya benar telah mengirim pupuk didistirbusikan sejak awal tahun 2025.

Bahkan di Bondowoso sendiri, disebutnya ada 11 distributor dengan total 198 kios.

“Kita dua gudang penyimpanan di DPP Wonosari dan Curahdami,” ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa untuk alokasi pupuk tahun 2025 kabupaten Bondowoso yaitu untuk urea sebanyak 32.309 ton, NPK sebanyak 22.201 ton dan pupuk organik sebanyak 181 ton.
Sementara Manager Jatim 3 Pupuk Indonesia, Sri Purwanto memastikan, stok di DPP Wonosari dan Curahdami bisa memenuhi kebutuhan pupuk awal tahun ini.

Selanjutanya, tigas distributor dan kios untuk mendistribusikan pupuk agar tepat sasaran.

Dirinya mengakui, bahwa memang mash ada ada beberapa keluhan dari petani. Salah satunya adanya penjualan di atas HET (harga eceran tertinggi). Padahal jika berdasarkan HET satu sak urea senilai Rp 112.500 dan NPK Rp 115.000.

“Ini menjadi evaluasi kita,” tegasnya.

Baca Juga : Pemkab Bondowoso Buka Pos Layanan Kesehatan di Paltuding, Pendaki ke Kawah Ijen Bisa Buat Suket untuk Mendaki

Anggota DPR RI Dapil III Jatim, Nasim Khan mengaku sudah bersepakat untuk membuat asosiasi para pengecer pupuk se-Bondowoso.

Asosiasi ini bisa menjadi jembatan petani penerima manfaat pupuk bersubsidi untuk menyampaikan aspirasi kepadanya. Baik persoalan regulasi seperti eRDKK ataupun masalah distribusi.

“Semoga asosiasi ini bisa bermanfaat untuk petani, kios dalam distribusi pupuk bersubsidi ke depan,” kata dia.

Dia menerangkan perlu ada perbaikan baik di tingkat distribusi ataupun pendataan pengguna pupuk bersubsidi.

Dia berharap, pihak Kementerian hingga tingkat dinas KP3 dan PPL memberikan pengawasan dan data yang benar tentang penerima pupuk bersubsidi.

“Selalu update eRDKK agar pupuk tepat sasaran. Sebab ada petani yang berhak menerima tapi tidak terdaftar. Ini yang perlu dievaluasi bersama,” pungkasnya.(Bus)