Share

BONDOWOSO – Sebanyak 74 ayam di RT 17 RW 4 Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan ditemukan mati mendadak karena positif virus flu burung, Minggu (19/4/2020).

Dokter Hewan Puskeswan Tamanan, Suhartono, menerangkan, bahwa semula Kepala Desa Kalianyar Eva Anggraeni melaporkan adanya kematian ayam jenis buras secara mendadak ke Puskeswan setempat. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan bahwa selain mati mendadak, jengger ayam-ayam tersebut tampak berwarna kebiruan.

“Setelah mengumpulkan informasi dan kemudian dilakukan rapid tes AI ayam milik Pak puji dan Ibu yon. Ayam bu yon hasil menunjukkan negatif, sedangkan ayam milik pak puji menunjukkan hasil positif AI (Flu burung),”terangnya.

Ia menerangkan bahwa setelah ditemukan adanya kasus tersebut pihaknya pun akan melakukan penyemprotan desinfektan setiap lima hari. Termasuk, menyarankan ke masyarakat untuk mengandangkan dan tidak menjual ayam yang masih hidup.

Kepala Dinas Pertanian Ir Dwi Wardana mengatakan, kematian ternak ini mulai 10 hari lalu. Ada 74 unggas yang mati. Ketika dilakukan rapid tes pada darah ayam, ternyata positif flu burung.

“Selanjutnya kami menindaklanjuti hari ini untuk mengedukasi masyarakat,” jelasnya.

 

Baca Juga : Peduli Dampak Covid-19, Komunitas Tionghoa Bondowoso Bagikan Puluhan Paket Sembako

 

Harapannya deteksi itu putus pada unggas yang mati saja. Tidak sampai menular kepada manusianya. Langkahnya adalah melokalisir masyarakat dan unggasnya. Masyarakat satu dusun tidak boleh menjual atau membawa unggas ke luar daerah. Selain itu juga dihindari kontak langsung dengan unggas.

“Kami sikapi dengan gerak cepat, harapannya tidak ada penambahan kematian unggas dan masyarakat tidak sampai ada yang tertular,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Syaifullah, yang hadir ke lokasi, menerangkan, meminta dokter hewan di wilayah setempat untuk melokalisir kawasan tersebut.

“Terus setelah itu kita lihat ini terjadi apa. Kalau memang tidak terjadi itu sudah berhasil. Tapi, kalau masih terjadi kita perlu mengambil langkah-langkah cepat lagi,”tuturnya.

Ia menerangkan bahwa manakala akan dilakukan pemusnahan terhadap ayam-ayam yang masih hidup, pihaknya masih akan mendiskusikan terkait rencana ganti rugi tersebut.

“Kalau ganti rugi masih kita perbincangkan Karena ini kan kejadian. Karena ini ada instruksi Mendagri, kita diskusikan dengan Kades,”ungkapnya.

Mantan ASN Pemkab Situbondo itu pun, meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun teta waspada. Terpenting, menjaga kebersihan di lingkungan.(och)