PT. IKP Inginkan Konsep Industri, Wisata, dan Cagar Budaya
- 30 May 2019
- 0
BONDOWOSO– PT. Indah Karya Plywood (IKP) akhirnya angkat bicara atas polemik perluasan pabriknya yang mendapat penolakan, karena dinilai berpengaruh terhadap benda megalithikum di sekitar lokasi rencana pembangunan.
Melalui Asisten Direktur I PT IKP, Guskaryadi Arief, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (30/5), mengatakan, pihaknya menghormati apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Karena itulah PT. IKP saat ini sedang cooling down, untuk mencari solusi yang terbaik.
“Kemarin saya bilang, kita mencari solusi yang terbaik. Artinya kita ada keinginan Pemkab yang seperti itu, ya kita ini. Tapi kita sebagai BUMN ada konsep yang ini, kita tunggu, kita diskusikan yang terbaik untuk semuanya,” ujarnya saat acara Penyerahan Sembako Murah kepada warga di Kecamatan Grujugan.
Ia meneruskan bahwa pihaknya tetap memikirkan benda cagar budaya. Karena itu, PT. IKP telah menyiapkan lahan yang telah dibelinya dari warga sekitar.
Rencananya, melalui lahan tersebut, pihaknya akan membangunkan konsep semacam taman wisata. PT IKP menginginkan agar pabrik dan cagar budaya dikombinasikan, seperti di tempat-tempat lain. Kombinasinya adalah, jika ada beberapa situs yang dipertahankan, PT akan mempertahankan. Taman wisata ini pun nantinya bisa diakses oleh masyarakat.
“Jadi masyarakat mau ke sana itu bisa. Seperti menikmati wisata di taman dengan fasilitas yang disediakan, sambil mereka menikmati situs purbakala,” katanya.
Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Harga Sembako, Disperindag Gelar Pasar Murah Bersubsidi
Kemudian nanti akan ada Kincir angin. Ini adalah satu-satunya di daerah Jawa terutama di Jawa Timur. Kincir angin ini akan memproduksi listrik tapi juga bisa jadi daerah tempat wisata.
“Jadi kita inginkan di situ konsep industri, wisata, dan juga cagar budaya. Itu yang mau kita komunikasikan sebetulnya,” terangnya.
Ditanya perihal rencana perluasan pabrik, Guskaryadi Arie menerangkan perluasan pabrik kali ini lebih besar dari pabrik lama. Pabrik yabg rencananya akan dibangun ini akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang atau 1,5 kali lebih banyak dari jumlah pekerja saat ini yang mencapai 700 orang. Kemudian terhadap rencana kincir angin, diperkirakan akan menyerap sekitar 100 tenaga kerja.
“Lahan yang baru, luasnya 3,4 hektar. Sementara luas bangunannya sekitar 72 kali 132 meter. Jadi kira-kira 1,5 kali lipat dari pabrik yang ada,” pungkasnya.(och)