Share

SITUBONDO – Sehat gratis (Sehati) merupakan program unggulan Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan Wabup, Nyai Hj Khoirani. Tujuannya dari program tersebut yakni mempermudah masyarakat kurang mampu untuk memperoleh fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas maupun rumah sakit kelas III.

Untuk merealisasikan program Sehati itu Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran hingga Rp10 miliar yang bersumber dari APBD 2022.

Deni salah satu keluarga pasien di RSUD dr Abdoer Rahem yang menggunakan program Sehati mengatakan, program tersebut sangat membantu ayahnya dalam memperoleh fasilitas kesehatan secara gratis. “Saya mengantarkan ayah saya yakni Sunadi, warga Desa Kotakan, Kecamatan/Kabupaten Situbondo berobat dengan menggunakan program Sehati,” ujarnya, Senin (9/5/2022).

Deni mengungkapkan, sebelumnya dirinya mengaku bingung untuk membawa sang ayah yang menderita sakit infeksi pada bagian kaki. Sebab keterbatasan biaya.

Baca Juga : Hari Pertama Masuk Pasca Libur Lebaran, Pemkab Bondowoso Sebut Tak Ada ASN Alpha

“Karena memang ayah dan ibu saya ini tidak punya BPJS Kesehatan, sehingga saya panik mau dibawa kemana bapak saya ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Deni menjelaskan, Kades Kotakan kemudian menyarankan agar sang ayah berobat dengan menggunakan program Sehati. “Kemudian saya disuruh membawa KTP dan KK asli bapak dan langsung diantar ke RSUD dr Abdoer Rahem,” tegasnya.

Lebih jauh, Deni menyampaikan, meskipun berobat dengan menggunakan program Sehati, pihak rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang cukup baik. “Bapak saya sakit mulai hari Rabu, 4 Mei. Alhamdulillah besoknya kakinya langsung dioperasi,” tukasnya.

Perempuan 36 tahun ini menerangkan, setelah enam hari dirawat di RSUD dr Abdoer Rahem, kini kondisi sang ayah sudah membaik. “Insyaallah sudah bisa boleh pulang mas,” pungkasnya.

Deni berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo bisa melanjutkan program Sehati. Mengingat manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu di Kota Santri Pancasila.

“Kalau bisa Bapak Bupati nominal juga bisa ditambah. Karena kalau operasi seperti ayah saya itu tentunya membutuhkan biaya yang mahal,” tutupnya. (Ozi).