Share

BONDOWOSO – Di tengah banyaknya keluhan tentang gudang yang masih belum membuka pembelian tembakau petani serta rendahnya harga jual.

Perusahaan Rokok (PR) Gagak Hitam tampaknya menjadi angin segar bagi para petani tembakau.

Pasalnya perusahaan rokok yang berada di Kecamatan Maesan itu, menjadi salah satu perusaahan rokok yang tetap melakukan pembelian dengan harga yang tergolong tinggi. Yakni Rp 20ribu hingga Rp 38ribu per kilogram.

Bahkan diprediksi pembelian tembakau oleh salah satu perusahaan rokok asli Bondowoso itu, akan dilakukan hingga musim tembakau selesai.

Menurut Komisaris Perusahaan Rokok (PR) Gagak Hitam Bondowoso, Muhammad Sohib, ini dilakukan karena pihaknya telah menghitung buffer stock yang diperlukan setiap tahunnya.

 

Baca Juga : Harga Tembakau di Bondowoso Menurun, Diskoperindag : Banyak Gudang Belum Buka

 

Termasuk, pada tahun ini buffer stock tembakau perusahaannya yang masih belum terpenuhi 100 persen.

Yakni, dari target persediaan produksi tahun ini sebanyak 200 ton, baru terpenuhi sekitar 60 ton.

“Dari 200 ton buffer stok kami, masih terpenuhi sekitar 60 ton,” terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/9/2020).

Di sisi lain, kata Sohib, pihaknya tetap membeli harga tembakau petani nilai yang tinggi disesuaikan dengan kualitas tembakau yang dijual.

“Kami berani ambil harga segitu karena diproduksi sendiri, dijadikan rokok sendiri,” ujarnya.

Karena itulah, bagi petani yang mengeluhkan rendahnya harga jual tembakau. Pihaknya pun mempersilahkan masyarakat untuk menjual hasil panen tembakau kepada perusahaannya.(och)